Untuk bisa mengetahui lama waktu para pengunjung, bisa dengan menggunakan stiker. Setiap beberapa pengunjung yang masuk dalam waktu bersamaan ditempeli stiker dengan warna tertentu. Dari situ, time keeper bisa menentukan berapa lama pengunjung tersebut sudah berada di dalam dan kapan waktu untuk bergantian.
4. Gate Keeper
Selain petugas untuk mengatur waktu berkunjung, perlu juga disediakan petugas yang menjaga pintu masuk. Petugas ini bekerja untuk memastikan setiap pengunjung yang masuk sudah mengisi barcode. Petugas juga bisa membantu orangtua yang datang yang mungkin tidak mengerti cara mengisi barcode.
"Jadi kita bisa menghemat apa? buku tamu nggak keluar terus spidol. Orang datang bisa cepat," terang dr Tirta dalam tulisannya.
Baca Juga: Dr Tirta Marah Minta Cabut PSBB karena Rizieq, Begini Jawaban Anies
5. Kuota pengunjung setiap jam
Jika setiap pengunjung diperhitungkan memiliki luasan 2 meter persegi, dengan luas ruangan 500 meter persegi di bagi dua meter, maka jumlah pengunjung setiap jamnya adalah 250 orang. Dalam satu jam misalnya, maksimal pengunjung bisa dibatasi. Setelah satu kurun waktu selesai bisa dilakukan desinfektasi terlebih dahulu sebelum kemudian pengunjung berikutnya kembali dipersilahkan masuk.
"Nah enaknya seperti itu, terus emang barang-barangnya harus ramah lingkungan kalau bisa jangan yang keramik kalau bisa sekali pakai, sekali pakai buang itu bisa menghemat biaya," imbuhnya.
dr Tirta menyarankan untuk menggunakan barang-barang sekali pakai dan desinfektan yang ramah makanan. Sehingga meskipun dilakukan berulangkali masih tetap aman untuk pengunjung maupun mempelai dan keluarga. Ia juga menyarankan agar souvenir diganti menjadi masker dan hand sanitizer saja.
Sebelumnya, dr Tirta juga sempat berhasil mengadakan pameran sepatu dan produk lokal UMKM di Jogjakarta. Ia turut menerapkan saran yang sama dengan yang ia paparkan. Dengan begitu, selain bisa tetap menjalankan roda ekonomi masyarakat juga tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi berlangsung.
Baca Juga: dr Tirta Tantang Pejabat Turun ke Lapangan Minta Lihat Kondisi Rakyat
Sejak diunggah Selasa (23/11/2020), lima saran dr Tirta itu sudah disukai lebih dari 900 orang pengguna Instagram. Ada banyak komentar yang menyetujui saran dari dokter lulusan UGM ini. Setidaknya masyarakat masih bisa melanjutkan hajat kehidupannya tanpa melanggar protokol kesehatan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Berapa Gaji Dokter Umum dan Dokter Spesialis di Indonesia? Simak Perbedaannya
-
dr. Tirta Dokter Umum atau Spesialis? Viral Bikin Netizen di Media Sosial X Penasaran
-
5 Rekomendasi Buah dari dr. Tirta, 'Sakti' dan Kaya Manfaat
-
Andre Rosiade Sindir Pemain Pura-pura Cedera, Dokter Ini Kasih Balasan Menohok
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Shayne Pattynama Kian Meredup, Harga Pasar Turun Terus!
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
5 HP Murah Mulai 2 Jutaan dengan Layar Melengkung, Infinix Mendominasi!
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF