Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Kamis, 03 Desember 2020 | 11:21 WIB
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJogja.id - Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan (prokes), agar penularan Covid-19 bisa ditekan. Masyarakat diminta untuk menaati prokes dengan menerapkan 4 M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Imbauan ini diberikan, karena angka positif Covid-19 akhir-akhir ini meningkat dengan pesat.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Fahmi Idris mengatakan, lembaganya sudah mengeluarkan edaran ke cabang dan ranting NU di DIY, agar lebih ketat menerapkan prokes. Ia juga mengimbau agar mengurangi kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.

“Kalaupun harus mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, maka panitia harus menerapkan prokes dengan ketat agar tidak menjadi klaster baru,” katanya, DIY, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Kemendikbud Terjemahkan Imbauan Protokol Kesehatan dalam 77 Bahasa Daerah

Ketua Umum PW Muhammadiyah DIY, Gita Danu Pranata. (Dok : BPBD DIY)

Sebetulnya, kata Fahmi, prokes ketika pengajian sudah diterapkan dengan baik oleh NU. Namun karena tradisi NU yang begitu menghormati kiai, ketika kiai datang mereka akan berebut salaman.  Padahal ketika pengajian, posisi duduk sudah berjarak, mereka juga datang tidak bergerombol, memakai masker dan juga mencuci tangan.

Fahmi minta, ketika mengadakan pengajian dan kiai datang, masyarakat tidak usah bersalaman dulu, karena biasanya karena ingin salaman dengan kiai, maka mereka berebut dan lupa dengan prokes.

“Nanti kalau pandemi sudah berlalu, salaman dengan kiai tidak masalah,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Gita Danu Pranata, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY. Saat ini kasus positif Covid–19 terus meningkat, sehingga PWM DIY terus melakukan edukasi dan imbauan ke masyarakat agar taat prokes.

“Tidak hanya dengan membuat surat edaran, tetapi kami juga membuat video dan bahkan melakukan sosialisasi secara langsung terkait prokes ini,” jelasnya.

Baca Juga: Lebih Dimengerti, Protokol Kesehatan 3M Kini Dalam Bahasa Daerah

Dia berharap, imbauan dan edukasi yang terus menerus terkait dengan Covid-19 akan membuat masyarakat semakin sadar dan taat pada prokes. Bahkan Muhammadiyah juga membuat tempat isolasi untuk Covid-19, yang diinisiasi oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tempat yang disebut Pesantren Covid-19 itu jadi tempat isolasi khusus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Load More