SuaraJogja.id - Masyarakat masih terus mengidamkan layanan-layanan yang tidak hanya mempermudah kehidupan di tengah pandemi Covid-19 tapi juga nyaman dan aman. Merespon hal itu gojek hadir di tengah masyarakat untuk menawarkan sebuah kenyamanan, keamanan dan kemudahan di situasi tak menentu sekarang ini.
Dengan gerakan bertajuk J3K atau dikenal dengan Jaga Kesehatan, Jaga Kebersihan, dan Jaga Keamanan, Gojek berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap tantangan sehari-hari penggunanya, khususnya saat masa adaptasi kebiasaan baru. Melalui inisiatif J3K, Gojek terus memastikan seluruh ekosistemnya terus mengedepankan ketiga aspek utama itu dalam pelayanannya.
District Head Gojek Yogyakarta & Semarang, Ridzky Novasandro mengatakan bahwa gerakan itu sebagai layanan agar para penggunanya tetap dapat produktif dan menjalani kesehariannya. Sehingga tidak perlu khawatir lagi dengan kenyamanan dan keamanan yang ada.
"J3K adalah salah satu langkah atau protokol mitigasi dan pencegahan transmisi penyebaran Covid-19 di masyarakat. Dengan itu kami ingin semakin memperkuat komitmen untuk menjaga higienitas di semua lini layanan. Agar dapat mendukung bangkitnya perekonomian di masa adaptasi kebiasaan baru," kata pria yang akrab disapa Andro tersebut kepada awak media, di Posko Aman Gojek di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (3/11/2020).
Baca Juga: Usai Perjalanan Dari Jogja, Puluhan Guru MAN 22 Jakbar Positif Corona
Sebagai bentuk lanjutan atas komitmen J3K itu, maka pihaknya telah menghadirkan posko aman sejak awal Juli lalu. Posko aman ini bersifat wajib bagi mitra yang mana setiap minggunya diharuskan untuk datang untuk melakukan pengecekan suhu tubuh dan edukasi prosedur kesehatan.
Lebih lanjut Andro menjelaskan, mitra akan membuat jadwal terlebih dahulu untuk memilih ingin datang ke posko aman yang mana dan jam berapa. Sebab Gojek sendiri sudah menyiapkan 6 titik posko aman yang ada di Jogja.
Setelah membuat jadwal tertentu, mitra diwajibkan datang sesuai dengan jadwal tersebut. Hal pertama yang dilakukan saat mitra datang di posko aman adalah menyemprot kendaraan yang digunakan oleh setiap mitra.
Kemudian, pihak Gojek akan memastikan kesesuaian mitra yang bersangkutan dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya. Baru setelah itu dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas.
"Diharapkan memang suhunya di bawah 37,5 derajat celcius, kalau memang mau langsung jalan lagi. Kalau memang melebihi akan langsung disuruh istirahat dulu. Biasanya yang selama ini ditemukan, kasus suhu di atas 37,5 derajat celcius itu akibat dari setelah muter-muter di udara yang panas. Setelah istirahat baik lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Jogja Demo Tolak Revolusi Akhlak Rizieq: Perbaiki Dulu Akhlak Mereka
Setelah dilakukan pengecekan suhu tubuh itu, petugas akan langsung melakukan input data ke dalam sistem. Hal itu dilakukan agar saat mitra sudah keluar dari posko aman konsumen bisa melihat bahwa mitra Gojek telah dilakukan desinfeksi dan dicek suhunya.
"Jika mitra tidak melakukan ini, mereka tidak bisa on beat atau narik untuk sementara. Itu adalah proses dari end to end posko aman ini," jelasnya.
Disampaikan Andro, posko aman Gojek akan mulai beroperasi dari jam 09.00 WIB sampai 17.00 WIB dengan pembatasan setiap harinya 200 orang per posko. Enam posko aman yang disebutkan tadi berada di Kantor Gojek Jogja, Taman Kuliner Condongcatur, Kodim 0734 Yogyakarta, Koramil Gondokusuman, Tegalrejo dan Mantrijeron.
Gojek tidak sendirian dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Menggandeng Dettol sebagai merek antiseptik terkemuka di Indonesia, keduanya menyatukan upaya pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia melalui posko-posko aman yang tersebar di beberapa daerah.
Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY setiap posko aman akan dilengkapi dengan cairan Dettol sebagai pembersihan. Serta pengadaan sanitasi kit Dettol bagi mitra driver GoRide, GoCar dan mitra UMKM GoFood juga terus dilakukan.
Selain fokus pada higienitas layanan transportasi GoRide dan GoCar, Gojek juga telah mengembangkan beberapa inovasi lainnya seperti pengiriman tanpa kontak fisik langsung (contactless delivery). Hal tersebut dilakukan dengan menambahkan opsi pesan cepat tambahan di fitur chat antara konsumen dan mitra driver saat proses pengantaran makanan menggunakan layanan GoFood.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Negosiasi Kian Lancar, Merger Gojek dan Grab Berpeluang Besar Terwujud
-
Proteksi dari Covid-19, Masyarakat Bisa Beli Polis Asuransi Lewat Gojek
-
Peneliti Universitas Mulawarman: Gojek di Samarinda Patuh Protokol Covid-19
-
Ekonom Sebut Sinergi Telkomsel Gojek Bakal Untungkan Konsumen
-
Ekonom Sebut Kolaborasi Telkomsel dan Gojek Jadi Kebutuhan Pasar
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?