SuaraJogja.id - Pusat niaga seperti mal sudah beroperasional seperti biasa di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.
Meski bisa kembali memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian masyarakat masih dibayangi ketakutan tertular penyakit akibat virus SARS-CoV-2 itu.
Tetapi dikutip Suara.com dari Antara, Minggu (5/12/2020), seorang professor dari Institute for Evidence-Based Healthcare Australia bernama Paul Glasziou mengatakan mobilitas manusia yang begitu cepat berpindah-pindah di pusat perbelanjaan menunjukkan risiko tertular Covid-19 yang lebih sulit.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, seseorang rentan terinfeksi Covid-19 ketika berada dalam jarak satu meter dari seseorang yang positif setidaknya selama 15 menit.
Sementara di pusat perbelanjaan, menurut Glasziou, hal itu sangat tidak mungkin terjadi. Di restoran dan kafe, risiko tersebut lebih tinggi karena orang berada di sana dalam jangka waktu yang lebih lama.
Walau begitu, seorang ahli epidemiologi Mary-Louise McLaws, tetap menyarankan orang-orang mempraktikan jarak sosial di pusat perbelanjaan. Ketimbang 1,5 meter, kata McLaws, dua meter lebih aman untuk menghindari diri terinfeksi Covid-19.
Selain menjaga jarak, mengenakan masker juga tak bisa ditawar lagi. Pakar immunologi di NYU Langone Health di New York City, Purvi Parikh mewajibkan semua orang memakai masker di pusat perbelanjaan.
"Orang-orang seharusnya tidak boleh masuk ke toko jika tak mengenakan masker. Jarak harus diterapkan, dan masker harus diterapkan. Permukaan benda (di toko) perlu dibersihkan. (Staf) harus membersihkan dan menyeka permukaan benda-benda (di lokasi perbelanjaan yang sering disentuh orang) sesering mungkin," kata Parikh seperti dilansir Today.
Direktur Senior Pencegahan Infeksi di The Johns Hopkins Health System, Lisa Lockerd Maragakis mengatakan, selain masker, orang-orang juga perlu mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan terutama saat berada di dalam gedung yang menjadi tempat orang berkumpul atau bergerak.
Baca Juga: Jazz Gunung 2020, Musisi hingga Penonton Diwajibkan Tes Swab Antigen
Para ahli kesehatan menyarankan pengelola pusat perbelanjaan menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer di pintu masuk, menempelkan panduan jarak sosial di berbagai lokasi dan memberlakukan pemeriksaan suhu wajib bagi karyawan dan pelanggan.
Bagi orang yang berbelanja, sebaiknya buatlah daftar belanjaan di atas kertas sehingga barang yang diperlukan bisa cepat diketahui tanpa harus berulang kali memegang ponsel. Lisa menyarankan untuk meninggalkan ponsel di dalam dompet atau saku selama berbelanja.
Saat berada di toko, cari tanda atau panah satu arah di lantai yang mengarahkan arus lalu lintas pejalan kaki. Selain itu, hindari berbelanja pada jam-jam ramai dan menghabiskan waktu lama di dalam ruangan untuk menjelajah barang tertentu.
Jika toko yang dikunjungi berukuran lebih kecil dengan kapasitas terbatas, tunggulah dengan sabar dalam antrean sampai tiba giliran dilayani. Saat mengantre, jaga jarak 1,8 meter dari orang lain dalam antrean.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi