SuaraJogja.id - Kabar baru bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru (nataru) di DIY. Pemda DIY memutuskan akan melarang berbagai bentuk kerumunan selama perayaan nataru 2021 mendatang. Bagi masyarakat atau wisatawan yang melanggar protokol kesehatan (prokes), maka siap-siap saja dibubarkan Satpol PP ataupun diberi sanksi.
Kebijakan ini diambil Pemda karena tren kasus positif COVID-19 di DIY terus saja meningkat. Setiap hari muncul kasus positif baru yang besar hingga lebih dari 100 kasus.
Sebut saja kasus pada Kamis (10/12/2020), yang bertambah 191 kasus baru, sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY sampai saat ini mencapai 7.612 kasus.
"Perayaan nataru boleh saja tapi tidak boleh ada kerumunan," ujar Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Biwara Yuswantana di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (10/12/2020).
Baca Juga: Yakin Dikriminalisasi Polisi, FPI Tak Kaget Rizieq Dijerat Kasus Baru
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY tersebut, Gubernur DIY sudah mengirim surat edaran ke kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan prokes di masinh-masing wilayahnya.
Pemkab/Pemkot diminta memperketat berbagai izin kegiatan nataru yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Titik-titik kerumunan seperti Malioboro, Tugu, dan Titik Nol Km pun juga harus diawasi. Pemkot bersama Dinas Perhubungan dan UPT Malioboro diminta segera melakukan koordinasi dalam rangka mengantisipasi kerumunan selama Nataru.
"Pak Gubernur minta kabupaten/kota agar meningkatkan pengawasan prokes di masing wilayah dengan meningkatkan kinerja gugus tugas di kecamatan, desa untuk mengawasi pelaksanaan prokes di tempat usaha dan tempat umum lainnya, juga membubarkan kerumunan yang berpotensi penularan [Covid-19]," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY Singgih Raharjo mengungkapkan, destinasi wisata dan usaha pariwisata wajib melengkapi sarana dan fasilitas prokes dalam rangka menyambut nataru.
Baca Juga: Sebelum Polisi Umumkan, FPI Sudah Tahu Rizieq Bakal jadi Tersangka Prokes
Selain itu, ada juga pelatihan bagi petugas di lapangan maupun pengelola untuk bisa mengimplementasikan prokes saat wisatawan datang nanti.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Review Novel 'Kerumunan Terakhir': Viral di Medsos, Sepi di Dunia Nyata
-
Detik-Detik Menegangkan Mobil Tabrak Kerumunan di Munich, 28 Luka-Luka!
-
Mobil Tabrak Kerumunan di Munich, 20 Orang Luka-luka, Termasuk Anak-Anak!
-
Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat di Nataru Dianggap 'Akal-akalan', Penumpang Sebut Sama Saja
-
Pertumbuhan Trafik Broadband Telkomsel Naik 17,95 Persen Sepanjang Nataru 2025
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Persib Bandung Terancam Gagal Juara BRI Liga 1 2024/2025 Gara-gara Persebaya, Begini Hitungannya
-
Jual Data Demi Uang: Warga Bekasi Antre Pindai Retina di Worldcoin
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, 15 Unit Terpaksa Parkir
-
Link Live Streaming Persik Kediri vs Persebaya Surabaya: Laga Persib Pesta Juara?
-
Soal Desakan Pemakzulan Gibran oleh Forum Purnawiran TNI, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Lauk Basi hingga Ditemukan Ulat, Makan Bergizi Gratis di Jogja Minta Dihentikan
-
Atap Kelas Ambruk, Bupati Sleman Gercep Gelontorkan Dana Ratusan Juta
-
Atap Kelas Ambruk, Siswa Kelas VI SDN Kledokan Terpaksa Pindah Ruang Ujian
-
Detik-Detik Atap Kelas Ambruk di Sleman, Begini Kondisi SDN Kledokan Sekarang
-
Kreativitas Binaan Bersinar di IPPA Fest 2025, BRI Hadirkan Dukungan Nyata