SuaraJogja.id - Peristiwa tewasnya enam laskar FPI yang melibatkan anggota kepolisian masih menjadi perbincangan hangat. Pengarang Denny Siregar ikut memberikan tanggapannya mengenai tewasnya enam pemuda tersebut. Membalas tanggapan Denny Siregar, sutradara Fajar Nugros menyampaikan unek-uneknya di Twitter.
Dalam cuitannya, Fajar Nugros menyampaikan bahwa secara pribadi dirinya bukanlah pendukung FPI. Namun, adanya enam orang yang tewas ikut membuatnya prihatin.
Seandaianya ada pihak yang tidak prihatin, menurutnya tidak perlu sampai membuat video dengan judul dan gaya foto seperti yang dilakukan Denny Siregar.
"Saya bukan pendukung FPI sih. Tapi ada 6 orang tewas, dan saya tentu prihatin. Kalau pun ada yang nggak prihatin, ya nggak perlulah sampai bikin video dengan judul begini, terus gaya foto begitu," tulis akun @fajarnugros dalam cuitannya.
Baca Juga: Judul Video Denny Siregar soal Kematian 6 Laskar FPI Dinilai Tidak Elok
Dalam cuitan tersebut, Fajar mengaku hanya menyampaikan apa yang dia rasakan, bukan untuk berdebat.
Ia juga mempersilakan Denny untuk bebas berpendapat sebab Indonesia adalah negara demokrasi.
Fajar ikut mengunggah tangkapan layar video Denny Siregar di kanal YouTube-nya.
Terlihat dalam tangkapan itu, Denny mengacungkan tangan membentuk pistol dengan judul video "Bang! Bang! 6 orang laskar FPI pun mati."
"Saya cuma ngomongin yang saya rasa aja sih, bukan mau debat. Silahkan aja mau gimana, ini negara demokrasi," cuit Fajar.
Baca Juga: Peserta Aksi 1812 Ketahuan Bawa Senjata Tajam, GP Ansor Sentil Munarman
Sejak diunggah pada Jumat (18/12/2020), cuitan itu sudah disukai lebih dari 900 pengguna Twitter. Ada ratusan lainnya yang membagikan ulang, puluhan di antaranya dengan kutipan.
Warganet ada yang setuju dengan pernyataan Fajar dan ada yang tidak. Mereka menyampaikan tanggapannya di kolom komentar.
"Setuju mas, yang 6 orang juga korban, korban kebodohan, kalau menagnya kerja dari dulu ada sertifikasi/standarisasi Ustadz/ustadzah. Ustadz-ustadz yang tinggi ilmu dan beradab bagus lebih rajin dakwah secara digital," tulis akun @sarimusdar09.
"Saya juga gak gitu ngurusin, meski baru tahu bahwa mati dengan peluru lebih berjaya dibanding mati disembelih dan dibakar. Seandainya setiap orang bisa memilih jalan kematiannya," komentar akun @mpu_gandhring.
"Kalau kematian tidak mampu lagi 'menyentuh' hati, maka ini mungkin bisa dikatakan bukan hanya bersebrangan pemikiran, tapi sudah perasaan kebencian," tanggapan akun @stiawanerwin.
Sementara akun @ShahabHelda mengatakan, "Ini yang terjadi kalau hukum tidak adil, kasus dia banyak tapi gak ada yang diusut, ada yang berasa kebal hukum. Berlaku seenaknya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
Terkini
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?
-
Gandeng Petani Lokal, Sila Artisan Tea Dorong Ekonomi Ratusan Keluarga
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar