Scroll untuk membaca artikel
Irwan Febri Rialdi | Hiromi Kyuna
Jum'at, 18 Desember 2020 | 18:34 WIB
Pertemuan KAPUREL Jogja membahas kebangkitan pariwisata di 2021 (Suara/Ririn)

SuaraJogja.id - Keluarga Public Relation Yogyakarta (KAPUREL) menggelar pertemuan di Hotel Satoria, Sleman. Pada pertemuan ini KAPUREL dan sejumlah pembicara lainnya membicarakan tentang kebangkitan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara tersebut digelar pada Jumat (18/12/2020) sore. Tentu saja acara ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pembicara ahli yang hadir diantaranya Hairullah Gazali selaku ketua KAPUREL Jogja, Agus Rochiyardi sebagai Direktur Pemasaran Badan Otoritas Borobudur, Anang Fitrianto Sapto Nugroho selaku perwakilan Kepala Biro Umum, Humas & Protokol DIY, serta Singgih Raharjo selaku Kepala Dinas Pariwisata DIY.

"Tugas kita sebagai public relation adalah untuk membangun jaringan. Tentu saja tamu yang datang ingin dihandle dengan aman dan nyaman," ucap Hairullah Gazali.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Datang, Sektor Pariwisata Optimis Bisa Bangkit Tahun 2021

Hairullah Gazali sebagai pembicara pertemuan KAPUREL Jogja (YouTube idebiz id)

Hairullah Gazalli juga berbicara tentang pentingnya sosial media dalam mempromosikan dan memberi informasi seputar pariwisata. Mulai dari Twitter, Instagram, hingga TikTok dianggap mampu untuk menaikan minat wisawatawan datang ke Yogyakarta.

Tak hanya soal konten yang diunggah saja yang cukup penting. Namun caption dari unggahan pun dianggap berperan besar terhadap penyampaian informasi ke khalayak luas.

Menurut Anang Fitrianto Sapto Nugroho, kemampuan beretorika harus diperhatikan betul. Penyampaian makna yang sama dengan bahasa yang berbeda juga dapat menghasilkan respon yang berbeda dari orang yang terterpa.

Pendapat Anang ini kemudian disetujui oleh Singgih raharjo. "Kepiawaian PR itu diperlukan untuk mengolah kata-kata agar tak menimbulkan carut-marut," ujar Singgih.

Singgih Raharjo sebagai pembicara pertemuan KAPUREL Jogja (YouTube idebiz id)

Dengan adanya pemanfaatan sosial media yang baik, diharapkan hal ini dapat meningkatkan kepekaan masyarakat tentang informasi khususnya di bidang pariwisata.

Baca Juga: Gandeng PHRI, Ini Cara AirAsia Pulihkan Industri Pariwisata

"Harapan kami Yogyakarta kedepannya bisa jadi kota wisata fetival, dan kota wisata lainnya bisa dikembangkan terus dengan berbasis budaya," ucap Anang.

Selain berlangsung di Hotel Satoria, Sleman, Pertemuan ini juga disiarkan secara Live melalui kanal YouTube idebiz.id.

Load More