SuaraJogja.id - Petualangan Emmanuella Tanzil, perempuan yang tengah mencari ibunya di Jogja terus berlanjut. Perempuan yang saat ini menetap di Liverpool, Inggris tersebut mengungkapkan jika ia 100 persen merupakan orang Indonesia.
Fakta tersebut terungkap setelah ia menjalani serangkain tes DNA. Dari tes DNA yang dilakukan menggunakan sampel saliva atau air ludah tersebut menyatakan, bahwa Ella --panggilannya-- merupakan orang Indonesia.
Ella mengatakan, di dalam keterangan hasil tes tersebut dipaparkan pula secara spesifik, DNA yang ia miliki berkaitan erat dengan Jawa Barat. Hasil tes DNA tersebut melacak kromosom X dari ibu. Sementara kromosom Y dari ayah tak bisa dilacak sedetail ibu, tambahnya.
"Dulu banyak yang mengira saya orang Nusa Tenggara Timur. Ada pula yang mengira saya orang Batak, Ambon. Namun bisa saja, saya memiliki darah keturunan daerah tersebut dari ayah saya," ungkap Ella, Senin (21/12/2020).
Baca Juga: Klub Malaysia Ini Ingin Datangkan Pemain PSS Sleman
Adanya hasil tersebut membuat Ella kemudian memutuskan untuk memperluas pencarian ke Jawa Barat. Namun, ia masih belum tahu akan memulai pencarian dari mana.
"Karena nama ibu saja belum saya dapatkan," tuturnya.
Ia menambahkan, dalam hasil tes DNA itu disertakan pula perkiraan hubungan yang ada dengan orang-orang yang sudah pernah melakukan tes DNA. Karena semua data-data genetik disimpan oleh perusahaan yang melakukan tes.
Lalu, ketika misalnya ada yang melakukan tes dan keluar hasilnya, jika ada kecocokan DNA maka akan otomatis diberitahukan perkiraan hubungannya.
Pada kasus Ella, ditemukan satu orang '3rd cousin' dengan dirinya. Artinya, Ella dan orang itu memiliki nenek atau kakek yang sama. Selain itu, dijumpai pula beberapa '4th cousin', memiliki buyut dari nenek atau kakek yang sama.
Baca Juga: Pemain PSS Sleman Dibidik Klub Malaysia, Pahang FA
"Tapi sayang, 3rd cousin saya ini juga diadopsi dan sedang mencari orangtuanya. Sedangkan saya berkirim pesan ke beberapa 4th cousin, tapi belum dibalas," ungkap Ella.
Sebelumnya diberitakan, Emmanuella Tanzil, WNI yang tinggal di Liverpool saat ini sedang mencari keberadaan orang tua kandungnya di Sleman, DI Yogyakarta.
Beragam cara ditempuh olehnya dan menghubungi banyak pihak terkait proses adopsi dirinya, yang dilakukan kala ia belum genap berusia setahun.
Kekinian, ia melakukan tes DNA dengan sampel saliva untuk mengetahui ras, suku atau darah keturunan lain dalam tubuhnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Tak Terbebani Juara, Arne Slot Pilih Nikmati Laga Liverpool Kontra Leicester City
-
Jurgen Klopp ke Real Madrid? Jawaban Agen Bungkam Harapan Madridistas
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Done Deal! Pemain Keturunan Maluku Perpanjang Kontrak dengan Liverpool
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan