SuaraJogja.id - Rencana vaksinasi Covid-19 yang bakal dilaksanakan pemerintah belum bisa menjamin pandemi akan segera berakhir dalam waktu dekat. Hal tersebut diungkapkan ekonom UGM, Traheka Erdyas Bimanatya.
Ia mengatakan bila situasi pandemi tak segera mereda maka akan berdampak pada ketidakpastian ekonomi karena konsumen akan mengubah pola konsumsi, sedangkan pelaku usaha memilih kebijakan bertahan dari ancaman krisis.
“Masih ada rasa ketakutan dan ketidakpastian pada pandemi Covid-19 ini sehingga orang cenderung mencari rasa aman bagi dirinya,” kata Bimanatya dalam Diskusi Tantangan Pencapaian SDGs di masa Pandemi, seperti dilansir dari situs resmi UGM.
Bia pandemi masih berlangsung hingga tahun depan, kata Bimanatya, masyarakat akan lebih banyak memilih menabung dibanding membelanjakan uangnya. Selanjutnya kegiatan transaksi online akan semakin meningkat, kelas menengah kembali menggunakan kendaraan pribadi, dan aktivitas pertemuan lebih banyak dilakukan secara virtual.
Baca Juga: Apa Kabar GeNose UGM? Alat Deteksi Covid-19 Hanya Dalam 80 Detik Buatan UGM
“Dampaknya tentu pada penurunan turisme, konser, sport, resto, bioskop dan konferensi. Bagi perusahaan maka perjalanan bisnis akan menurun, pelaku usaha enggan melakukan rekrutmen,” katanya.
Belajar saat di masa awal pandemi, ungkapnya, konsumen nantinya akan lebih cenderung melakukan investasi dengan membeli logam mulia, melakukan stok makanan dan obat serta menghindari bepergian jarak jauh.
“Dampak covid jika terus berlarut akan mengubah pola konsumsi masyarakat kita,”katanya.
Epidemiolog UGM, Riris Andono, Ph.D., mengatakan pemerintah perlu memperkuat sistem kesehatan nasional yang dinilainya masih lambat melakukan respons cepat dalam pengambilan tindakan saat penanggulangan penularan pandemi Covid-19.
“Selama ini sistem kesehatan kita hanya mengelola program yang sama dan terus berulang dari tahun ke tahun dengan proses birokrasi yang begitu panjang,” katanya.
Baca Juga: Dies Natalis Ke-71 UGM, Anies Baswedan Bagikan Potret Masa Kuliah Ekonomi
Riris Andono mengungkap di masa mendatang akan lebih banyak ancaman krisis kesehatan yang mirip pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem kesehatan yang lebih baik dalam melakukan respons cepat penanggulangan penyakit pandemi semacam ini.
Berita Terkait
-
Datang ke UGM, Roy Suryo Ungkap Jurusan yang Diambil Jokowi Tak Ada
-
Jokowi Tak Lagi Pakai Kacamata di Masa Tua seperti di Foto Ijazah, Netizen: Kalian Percaya?
-
Jokowi Ternyata Wisuda Dulu Baru Serahkan Skripsi ke UGM, Roy Suryo: Itu kan Aneh
-
Mahfud MD: UGM Bukan yang Memalsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat
-
Pengakuan Jokowi Tidak Lagi Gunakan Kacamata Seperti Foto di Ijazah UGM: Sudah Pecah
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan