SuaraJogja.id - Pesinden kelahiran Pati, Soimah Pancawati dikenal sebagai seorang pecinta tanaman hias. Ia bahkan membuat hobinya itu sebagai bisnis. Selain bekerja sebagai penyanyi dan juri di Jakarta, Soimah juga membuka bisnis tanaman hias di Jogjakarta. Dalam satu bulan, ia bisa meraup penghasilan hingga puluhan juta. Tak jarang ia membagikan momennya bersama dengan Irfan Hakim berburu tanaman hias untuk menambah koleksinya.
Datang seorang diri, Soimah mengaku tidak bisa tidur karena memikirkan tanaman hias dengan harga fantastis yang belum terbeli. Memiliki daun yang berlubang, tanaman itu memiliki harga yang cukup tinggi, dihitung dari setiap helai daun dan besar lubang yang dimiliki. Mengaku jika harga tanaman itu cukup mahal, ibu dua orang anak ini menyebutnya akan membayar dengan honornya menyanyi.
Soimah membagikan momennya menenteng tanaman dengan empat daun tersebut di akun Instagram pribadinya. Ia mengatakan jika malam nanti dirinya akan bernyanyi untuk bisa membayar tanaman yang tengah ia gendong tersebut. Selama beberapa malam, ia mengaku tidak bisa tidur lantaran memikirkan tanaman dengan daun berlubang tersebut. Ia dan pemilik tempat budidaya tanaman hias itu kemudian tertawa terbahak-bahak.
"Ajur ajur, mbak obliqua ini akhirnya bisa mencuri hatiku, suhu ajur suhu @noldy.topan #obliqua #monstera," tulis Soimah dalam keterangannya.
Ia mengaku tengah merayu pria yang dipanggilnya suhu tersebut agar bisa membayar tanaman itu dengan honornya sekali tampil membawakan beberapa lagu. Selanjutnya, Soimah juga menjelaskan jika tanaman yang sejak tadi ia peluk tersebut adalah tanaman langka yang di habitat aslinya sendiri sudah jarang. Sementara tanaman Janda Bolong atau Monstera Adansonii merupakan varietas lokal yang banyak tumbuh dan ditemukan di Indonesia.
"Cara membedakan Janda Bolong dengan Monstera Obliqua adalah besar kecilnya bolong pada daun," tulis Soimah.
Sejak diunggah Jumat (25/12/2020), video kegembiraan Soimah menerima tanaman yang diidamkan tersebut sudah ditonton lebih dari 300 ribu kali. Ada ratusan komentar yang ikut ditinggalkan warganet. Banyak yang ikut tertawa dengan aksi kocak Soimah saat menawar tanaman langka itu dengan jasanya tampil bernyanyi membawakan beberapa lagu. Ada juga warganet yang ikut menghitung berapa kira-kira biaya tanaman yang diincar Soimah tersebut.
Tonton kegembiraan Soimah dapat tanaman langka DISINI
"Aku terpesonah dengan ketawamu mak e," tulis akun @imungs_setyorini_savitry.
Baca Juga: 5 Gaya Antik Soimah saat Berjemur, sampai Manjat Pohon
"Lihat mae ketawa auto ketawa juga ngakak," komentar akun @khafikaa.
"Jangan-jangan itu perdaun Rp 25 juta to mak wah 4 daun aja sudah, omg mumet aku mak, yang penting mae seneng mak aku tak ikut lihat aja," tanggaoan akun @tinna_longndut.
Sementara akun @daster_import_murah mengatakan, "Makin gede bolong e makin larang (makin besar lubangnya makin mahal-red)."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu
-
Kiai-Nyai Muda NU Dorong Penyelesaian Konflik PBNU Secara Terukur dan Sesuai Aturan