"Kalau dihitung dari kedatangan orang yang ke sini [Joglo Tani], misal setiap bulan ada sekitar seribu orang atau sekitar 40 persen. Sekerang bisa makin naik menjadi 60-70 persen. Sebab mereka merasa ada kebutuhan di situ," terangnya.
Lahan terbatas di perkotaan, kata Pak To, sudah bukan menjadi masalah besar lagi sekarang ini. Hal yang terpenting adalah sudah menentukan terlebih dulu ingin mandiri apa.
Pak To mencontohnya semisal sayuran. Dengan lahan vertikal pun sekarang sayuran bisa tumbuh dengan baik. Melalui lahan satu meter, misalnya dapat dibuat untuk budidaya lele dengan di atasnya adalah sayuran.
"Orang kota sudah punya niatan, mau nanam padi di tengah kota juga bisa kok hanya saja yang harus dicari ilmu-ilmunya itu. Kriteria orang itu ada tiga yakni kagum, terkejut, ikut-ikutan, nah kagum itulah yang akan menjadi modal utama keinginan itu muncul. Harus ada greget sendiri," cetusnya.
Baca Juga: Tugu Virus Corona di Pekanbaru
Menurutnya program ketahanan pangan yang sejauh ini selalu dicanangkan pemerintah hanya sebatas pemberian bantuan saja. Baik itu dalam bentuk sembako atau uang tunai yang itu semua tidak bisa terus diandalkan setiap waktu.
Pak To menyoroti bahwa modal perubahan sikap, yang didukung dengan pemahaman yang baik akan mengubah kondisi masyarakat itu sendiri. Nantinya akan disusul oleh ketrampilan yang ada untuk meningkatkan sumber daya manusia, serta manajemen pengelolaan yang baik.
"Kalau ketahanan pangan dari pemerintah dengan bantuan sosial saja bisa berapa tahun akan seperti ini terus. Kenapa tidak diberikan kegiatan yang produktif untuk masyarakat. Jadi bukan untuk dimakan atau dikonsumsi langsung habis tapi ada yang dilakukan secara sustainable," tandasnya.
Berita Terkait
-
BNI Salurkan Rp14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan, Dorong Swasembada dan Ketahanan Pangan Nasional
-
Cara Perusahaan Swasta Investasi Sosial Demi Ketahanan Pangan Lokal
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
-
Kantongi Pendapatan Bersih Rp 21,82 Triliun, AALI Siap Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah
-
Cegah Petani Jual Padi ke Tengkulak, Bulog Gercep Serap Gabah di Solo Raya
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam