SuaraJogja.id - Pengamat politik Rocky Gerung membuat video evaluasi kondisi Indonesia sepanjang tahun 2020. Pada sejarahnya, kata dia, kaleidoskop seharusnya menghasilkan kegembiraan. Namun, yang dimiliki saat ini justru menghasilkan kecemasan.
Ia mengatakan, apa yang ada di dalamnya adalah lorong gelap. Sejak pemilu pada 2019 akhir hingga sepanjang tahun 2020 adalah lorong gelap. Adanya kasus-kasus sepanjang pemilu belum bisa dimaafkan oleh batin.
"Batin rakyat itu sebenarnya digores oleh kekuasaan dan digores oleh tokoh-tokoh politik yang pernah membuat janji," terang Rocky.
Ini adalah pelajaran yang luar biasa berat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat menurut Rocky Gerung. Emak-emak sebagai salah satu unsur yang dinilai jika sudah tersakiti akan sulit lupa, mungkin sudah memiliki definisi tersendiri mengenai politik saat ini.
Pertama kalinya dalam sejarah politik Indonesia, ia menyebutkan, ketulusan pendukung oposisi dihasilkan melalui voluntir. Emak-emak menyumbang Rp20.000 kemudian dikumpulkan dalam karung untuk diserahkan kepada Prabowo dan Sandi.
Mereka datang ke lokasi kampanye dengan uang sendiri untuk memberikan dukungannya. Dunia Internasional, kata Rocky, menilai bahwa Indonesia menyimpan rahasia tersendiri mengenai keadilan pilpres tahun 2019. Seluruh gejala tersebut dinilai Rocky masih ada di masyarakat.
Terjadinya reshuffle kabinet belum lama ini juga seolah menyajikan hal yang terbalik kepada masyarakat. Seolah-olah tidak ada masalah satu tahun lalu di KPU, dan sidang di Mahkamah Konstitusi dilupakan oleh tokoh yang tadinya di elu-elukan.
"Apa pentingnya jadi menteri coba? Kan gak ada lagi peduli menjadi menteri. Diolok-olok segala macam itu," imbuh Rocky.
Ia menilai, presiden tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan Indonesia yang bermutu. Dengan menjadi menteri, berarti tidak memiliki kemampuan untuk mengintervensi kepada presiden.
Baca Juga: Lanjutkan Warisan 25 Tahun, Begini Spesifikasi Pesawat N219
Rocky menganggap, tahun 2020 adalah masa di mana Indonesia mengalami kegelapan pada semua hal, terutama terkait demokrasi. Apalagi masih lekat dalam benak, tewasnya enam orang laskar FPI yang masuk dalam renungan di akhir tahun 2020.
Tonton percakapan Rocky dan Hersubeno DI SINI.
Selain mengenai tewasnya enam orang anggota FPI yang harus dikawal hingga tahun 2021, persoalan korupsi dana bansos juga masih membutuhkan perhatian masyarakat.
Skala perampokan itu bukan hanya mengenai korupsi uangnya melainkan juga korupsi moral. Hal itu merupakan penghinaan kepada hak rakyat dan keadilan. Dari situ, kaleidoskop Indonesia hitam kelam tanpa sinar di ujungnya.
"Karena ada Ukhuwah Youtubiyah yang terus mengingatkan akan hal-hal itu. Saya kira itu yang dicemaskan oleh Pak Mahfud karenanya akan ada cyber war untuk memberantas Ukhuwah Youtubiyah," terang Rocky.
Ia sendiri menyebut dirinya sebagai penganggu. Pihaknya menegur pemerintah agar bisa berpikir ulang. Tahun 2021 akan diisi dengan ingatan yang tidak mungkin pupus mengenai enam laskar FPI yang tewas tertembak.
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Terkini
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
-
Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
-
Misteri Luka di Dahi Jasad HS, Polisi Kejar Otak di Balik Kematian Pria di Bawah Jembatan Glagah
-
Lampu Hijau Bersyarat untuk PSIM di Maguwoharjo, Bupati Sleman: Jaminan Keamanan Harga Mati!
-
'Disentil' Sri Sultan, Bupati Sleman Tagih Bukti Tertulis PSIM: Jangan Cuma Omongan!