SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat. Dibandingkan pekan sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, kegempaan Gunung Merapi lebih tinggi pada pekan ini.
Terhitung pada 18 hingga 24 Desember 2020, BPPTKG mencatat, terjadi kegempaan vulkanik dangkal (VTB) dan gempa hembusan (DG) yang lebih tinggi di Gunung Merapi daripada minggu lalu.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan dalam pekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 307 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.587 kali gempa Fase Banyak (MP), tiga kali gempa Low Frekuensi (LF), 250 kali gempa Guguran (RF), 324 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).
"Kegempaan VTB dan DG pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Hanik Humaida melalui keterangan tertulisnya pada Senin (28/12/2020), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.
Baca Juga: Selama Sehari Gunung Merapi Alami 42 Kali Gempa Guguran
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.
"Tinggi asap maksimum 300 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 22 Desember 2020 pukul 05.39 WIB," sambung Hanik.
Sementara itu, guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 1,5 km ke arah hulu Kali Sat di sektor barat pada tanggal 23 Desember pukul 16.54 WIB.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 24 Desember terhadap tanggal 8 Desember 2020 menunjukkan adanya sedikit perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran," terang Hanik.
Baca Juga: 5 Peristiwa Kelam di Jogja Selama 2020, Wafat Ki Seno hingga Merapi Siaga
Terkait dengan deformasi, jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.037,761 m hingga 4.038,238 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.852,457 m hingga 3.852,954 m. Baseline GPS Klatakan – Plawangan berkisar pada 6.164,05 m hingga 6.164,07 m.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan
jarak sebesar 11 cm per hari," terangnya.
Sementara itu, terkait dengan hujan dan lahar di Gunung Merapi, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 21 mm per jam selama 35 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 18 Desember 2020.
"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," tutur Hanik.
Berita Terkait
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
-
Letusan Gunung Kanlaon Filipina: 625 Hektar Lahan Pertanian Hancur Tak Berbekas!
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru