SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mempersiapkan skenario terkait potensi adanya luncuran awan panas Gunung Merapi ke arah barat. Skenario ini merupakan langkah antisipasi untuk meminimalisir tingkat potensi ancaman bahaya di wilayahnya.
Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan bahwa memang sebenarnya luncuran masih diperkirakan akan tetap didominasi ke arah selatan dan tenggara. Perkiraan itu mengacu pada arah bukaan kawah saat ini.
Namun, pihaknya tetap mengatakan, tidak menutup kemungkinan dengan adanya potensi bencana tersebut ke berbagai arah. Jika memang nantinya erupsi mengarah ke barat, kata Joko, beberapa wilayah seperti Desa Purwobinangun Pakem, Wonokerto, dan Girikerto Turi berpotensi terkena dampak.
"Untuk antisipasi kita sudah siapkan barak dengan segala kelengkapan dan sarananya jika memang erupsi akan mengarah ke barat. Salah satunya barak di Wonokerto yang sudah dibuat bilik, kemudian akan menyusul di bulan ini untuk barak Purwobinangun," kata Joko kepada awak media, Jumat (11/12/2020).
Joko menjelaskan, saat ini BPBD Sleman sudah memiliki total 12 barak pengungsian di berbagai titik. Dari jumlah tersebut, saat ini sudah ada 8 titik evakuasi yang dipastikan siap dan memadai untuk menampung para warga saat kondisi tidak menentu.
Sementara, sisa empat barak lainnya masih akan terus dikebut pengerjaannya, termasuk perihal kelengkapan sarana prasarana yang meliputi sekat-sekat di barak guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Beberapa masih kita siapkan terus agar nanti semua bisa digunakan oleh pengungsi," ucapnya.
Disampaikan Joko, penyiapan semua barak yang ada oleh BPBD Sleman ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, penyiapan barak ini juga sebagai bentuk langkah antisipasi ketika ada perluasan radius bahaya hingga di atas 5 km.
Ditanya terkait anggaran dana yang sudah digunakan semenjak naiknya status Gunung Merapi menjadi Siaga pada 5 November 2020 lalu, Joko menuturkan, sekitar Rp6,7 miliar telah digunakan. Dana tersebut berasal dari dana darurat bencana mengambil juga dalam pos bantuan yang tidak terduga.
Baca Juga: Pilkada Sleman di Tengah Pandemi, Partisipasi Masyarakat Tak Maksimal
"Paling banyak digunakan untuk perbaikan jalur evakuasi yang mencapai hampir 4 km. Ditambah dengan pelengkapan sarana dan prasaran seperti lampu penerangan dan ada juga untuk kegiatan beberapa program pemberdayaan perempuan dan anak," terangnya.
Tidak lupa, anggaran tersebut juga digunakan untuk membangun kandang ternak sementara di sekitar barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Pembangunan kandang ternak itu untuk menampung sapi milik warga yang telah dievakuasi.
Lebih lanjut, Joko belum bisa merinci secara detail anggaran yang akan digunakan untuk penanganan pengungsi di bulan Desember ini. Namun dipastika,n realisasi tetap akan menggunakan dana tak terduga menyusul SK perpanjangan status darurat erupsi Merapi hingga 31 Desember 2020 yang dikeluarkan Bupati Sleman.
"Mungkin minggu ini baru akan diketahui tentang apa yang diperlukan. Sementara dinas-dinas terkait juga masih menyusun dan memasukkan anggaran ke BPBD Sleman," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebutkan bahwa pihaknya memang telah memantau adanya rekahan di sisi barat dan barat laut kawah Gunung Merapi. Begitu pula dengan rekahan yang muncul di bagian dalam kawah yang cenderung mengarah ke sisi barat dan barat laut.
"Berdasar monitoring kami melalui EDM, data satelit, dan pantauan morfologi, memang ada potensi material runtuh yang mengarah ke barat dan barat laut," jelas Hanik.
Berita Terkait
-
Pilkada Sleman di Tengah Pandemi, Partisipasi Masyarakat Tak Maksimal
-
TPS Geser ke Barak Pengungsi, Partisipasi Warga Kalitengah Lor Tetap Tinggi
-
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 200 Meter ke Barat
-
Antisipasi Kekerasan, Ada Posko PPA dan Taman Bermain di Pengungsian Merapi
-
Kondisi Terkini Gunung Merapi per Tanggal 2 Desember 2020
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara