SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk mengelola kekayaan alam. Salah satu yang perlu dijaga adalah terumbu karang di Indonesia, yang jenisnya berjumlah lebih dari 569 karang.
Ajakan Luhut yang disampaikan melalui media sosialnya tersebut lantas mendapatkan respons dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, ia meminta agar peraturan menteri yang memperbolehkan ekspor karang untuk dicabut.
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan juga diminta tidak mengeluarkan Health Certificate untuk ekspor.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Ingin Industri Pariwisata Bangkit Tahun 2021, Caranya?
"Jadi Permen yang memperbolehkan ekspor karangpun harus dicabut! BKIPM tidak boleh terbitkan Health Certificate untuk Ekspor!," tulis Susi secara tegas dalam cuitannya.
Dalam utasnya, Susi juga mengingatkan Sandi mengenai cuitan beberapa tahun lalu saat Sandi mengaku ingin menjual kebiruan laut dan keindahan bawah lautnya. Namun tidak lama, lantas dibangun power plan di tempat yang katanya akan dijaga tersebut, dengan bahan baku berupa batu bara.
Hal itu lantas membuat Susi geram dan akhirnya memblokir akun media sosial Sandi. Baru setelah Sandi dilantik menjadi menparekraf, Susi kembali membuka blokir tersebut.
"Janganlah kita bangga sebagai eksportir terumbu karang satu satunya di Dunia. Indonesia adalah penyuplai terumbu karang satu-satunya," imbuh Susi.
Susi mengingatkan agar masyarakat tidak bangga menjadi eksportir terumbu karang satu-satunya di dunia. Ia menyebutkan, jikaIndonesia adalah satu-satunya negara penyuplai terumbu karang.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Januari, Bisakah Bangkitkan Industri Pariwisata?
Sejak diunggah pada Rabu (30/12/2020), cuitan Susi yang merespons pernyataan Luhut tersebut sudah disukai lebih dari 1.500 pengguna Twitter. Ada 200 lainnya yang ikut membagikan ulang dan beberapa memberikan tanggapan di kolom komentar.
Baca cuitan Susi DI SINI.
"Masih mengajak belum ada tindakan aja sudah diberitain ya bu, itu mengajak sama tindakannya berjarak berapa abad belum tahu kita, yang penting ada rencana aja dulu," tulis akun @haindro666.
"Pembagunan laut dan lingkungan yang biru akan lebih diminati turis yang mencintai indahnya alam, lakukanlah konservasi untuk keberlanjutan indahnya lingkungan dan biru laut," tanggapan akun @johnS68348814.
"Bersuara yang lantang dan kenceng bu, jangan pernah kendor utk mengkritisi pemerintah," komentar akun Sapto7mk1.
Sementara akun @erickyoku mengatakan, "Kalau karang diekspor terus ikan-ikan bertelur dan kawin serta bersembunyi di mana? Masak harus tinggal di rumah @sandiuno @saktitrenggono?."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Kulon Progo Punya 2 Motif Batik Baru: Gunungan Wayang Jadi Ikon Baru Daerah
-
Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka