Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 30 Desember 2020 | 11:39 WIB
Susi Pudjiastuti soal benih lobster. (YouTube/Najwa Shihab)

SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk mengelola kekayaan alam. Salah satu yang perlu dijaga adalah terumbu karang di Indonesia, yang jenisnya berjumlah lebih dari 569 karang.

Ajakan Luhut yang disampaikan melalui media sosialnya tersebut lantas mendapatkan respons dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, ia meminta agar peraturan menteri yang memperbolehkan ekspor karang untuk dicabut.

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan juga diminta tidak mengeluarkan Health Certificate untuk ekspor.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Ingin Industri Pariwisata Bangkit Tahun 2021, Caranya?

"Jadi Permen yang memperbolehkan ekspor karangpun harus dicabut! BKIPM tidak boleh terbitkan Health Certificate untuk Ekspor!," tulis Susi secara tegas dalam cuitannya.

Dalam utasnya, Susi juga mengingatkan Sandi mengenai cuitan beberapa tahun lalu saat Sandi mengaku ingin menjual kebiruan laut dan keindahan bawah lautnya. Namun tidak lama, lantas dibangun power plan di tempat yang katanya akan dijaga tersebut, dengan bahan baku berupa batu bara.

Hal itu lantas membuat Susi geram dan akhirnya memblokir akun media sosial Sandi. Baru setelah Sandi dilantik menjadi menparekraf, Susi kembali membuka blokir tersebut.

"Janganlah kita bangga sebagai eksportir terumbu karang satu satunya di Dunia. Indonesia adalah penyuplai terumbu karang satu-satunya," imbuh Susi.

Susi mengingatkan agar masyarakat tidak bangga menjadi eksportir terumbu karang satu-satunya di dunia. Ia menyebutkan, jikaIndonesia adalah satu-satunya negara penyuplai terumbu karang.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Januari, Bisakah Bangkitkan Industri Pariwisata?

Sejak diunggah pada Rabu (30/12/2020), cuitan Susi yang merespons pernyataan Luhut tersebut sudah disukai lebih dari 1.500 pengguna Twitter. Ada 200 lainnya yang ikut membagikan ulang dan beberapa memberikan tanggapan di kolom komentar.

Baca cuitan Susi DI SINI.

"Masih mengajak belum ada tindakan aja sudah diberitain ya bu, itu mengajak sama tindakannya berjarak berapa abad belum tahu kita, yang penting ada rencana aja dulu," tulis akun @haindro666.

"Pembagunan laut dan lingkungan yang biru akan lebih diminati turis yang mencintai indahnya alam, lakukanlah konservasi untuk keberlanjutan indahnya lingkungan dan biru laut," tanggapan akun @johnS68348814.

"Bersuara yang lantang dan kenceng bu, jangan pernah kendor utk mengkritisi pemerintah," komentar akun Sapto7mk1.

Sementara akun @erickyoku mengatakan, "Kalau karang diekspor terus ikan-ikan bertelur dan kawin serta bersembunyi di mana? Masak harus tinggal di rumah @sandiuno @saktitrenggono?."

Load More