SuaraJogja.id - Front Pembela Islam (FPI) sudah resmi dibubarkan oleh pemerintah lewat Menkopolhukam Mahfud MD pada Rabu (30/12/2020). Kendati demikian, muncul Front Persatuan Islam, yang merupakan pergantian dari Front Pembela Islam.
Pergantian itu telah dideklarasikan sejumlah eks pengurus Front Pembela Islam. Deklarasi tersebut diketahui melalui keterangan resmi yang tersebar. Terdapat sejumlah nama dari keterangan resmi itu, di antaranya Ketua FPI Ahmad Sabri Lubis hingga Sekretaris Umum Munarman.
Berubahnya nama FPI ditanggapi mantan Ketua FPI yang ada di daerah-daerah, termasuk di DIY-Jateng.
Bambang Tedi, saat dihubungi wartawan, mengaku belum memutuskan untuk bergabung.
"Iya memang ada deklarasi itu tapi kami [FPI DIY-Jateng] belum mengambil sikap," terang Bambang, dihubungi wartawan, Minggu (3/1/2021).
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang fokus ke Laskar Hizbullah DIY, yang dia ketuai.
"Saya [sedang fokus] di Hizbullah, tapi di pusat sudah membentuk FPI [Front Persatuan Islam). Tapi Yogyakarta, saya sendiri belum memutuskan ikut ke anggota FPI itu," kata Bambang.
Ia menjelaskan bahwa jumlah anggota FPI sebelum dibubarkan terdapat lebih kurang 8.000 orang. Itu tercatat di wilayah DIY.
"Jika di DIY sendiri ada sekitar 8 ribu anggota. Kan tersebar di Bantul, Wonosari [Gunungkidul] dan di Kulon Progo juga. Belum di Jateng dengan jumlah yang lebih besar," tambah dia.
Baca Juga: Heboh Karangan Bunga FPI Bubar di Padang: Dipesan OTK, Bertahan 1,5 Jam
Meski belum memutuskan untuk bergabung ke Front Persatuan Islam, Bambang Tedi sudah mengikuti aturan pemerintah.
Sejumlah atribut yang masih menempel di ruas jalan mulai diturunkan anggota FPI, dibantu kepolisian.
Bambang tak menampik jika FPI DIY-Jateng vakum hampir lima tahun, sehingga pembubaran ormas yang dipimpin Habib Rizieq Shihab itu tak memberatkan hatinya.
"Jika keputusan pemerintah kemarin, saya legawa karena wewenangnya pemerintah. Jadi mau apa lagi kita? Jika sudah dibubarkan, ya sudah dibubarkan," kata dia.
Ribuan atribut berupa bendera dan plakat, kata Bambang, sudah dimusnahkan sesuai keputusan pemerintah.
"Dua papan plang yang sebelumnya dicat sudah kami turunkan. Saat ini kami taat kepada keputusan pemerintah," ujar Bambang.
Berita Terkait
-
Heboh Karangan Bunga FPI Bubar di Padang: Dipesan OTK, Bertahan 1,5 Jam
-
Pakar Sebut Pembubaran FPI Berkaitan dengan Ahok, Ferdinand Beri Respon
-
Teddy PKPI Sindir Orang PKS: Lucu dan Seenaknya
-
Gerindra Terbelah, Fadli Zon Bantah Pernyataan Keponakan Prabowo
-
Rocky Gerung Prediksi Kekerasan Jadi Headline 2021, Sindir Jokowi?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November