Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 05 Januari 2021 | 12:17 WIB
Bani menunjukkan keterangan Nakip anaknya yang menjadi TKI di Taiwan yang dikabarkan meninggal dunia saat berlayar, Selasa (5/1/2021). [Kontributor / Julianto]

Nakip, anak pasangan Bani dan Wagiyah sebenarnya anak yang patuh dan taat beragama. Sebelum dikabarkan meninggal dunia, anaknya pernah mengungkapkan ingin memperbaiki rumah orangtuanya sepulang dari dirinya merantau. Nakip sendiri mendapat kontrak selama 2 tahun ikut berlayar di Taiwan

Kemarin, Senin (4/1/2021), Bani memulai menebang kayu untuk membantu anaknya memperbaiki rumah tinggalnya. Karena ia berpikir anaknya sebentar lagi pulang dari perantauan. Ketika anaknya sudah sampai di rumah bisa langsung memperbaiki rumah mereka.

"Sebelum puasa katanya sudah sampai rumah. Jadi saya kemarin mulai menebang kayu. Lha kok waktu yang sama malah dikabari anak saya malah meninggal,"kata Bani sembari menahan tangis.

Meskipun telah tiada, Bani tetap akan berusaha mewujudkan cita-cita anaknya untuk memperbaiki rumahnya. Ia akan berusaha keras mewujudkan mimpi anaknya tersebut. Karena baginya, kata-kata anaknya tersebut adalah amanah yang harus diwujudkan.

Baca Juga: Dugaan Tabrak Lari di Bantul, Remaja Asal Gunungkidul Terancam Diamputasi

Paman Nakip, Waljito (41) mengatakan Nakip adalah anak yang baik. Nakip tidak pernah berperilaku aneh dan cenderung pendiam. Di kampungnya, Nakip termasuk anak yang gampang bergaul dengan siapa saja dan termasuk atlit bola voli andalan kampung tersebut.

"Kami kehilangan sosok atlit voli terbaik,"terangnya.(julianto)

Penyebab Kematian Masih Belum Jelas

Pihak keluarga mendapat kabar kematian Sunakip Setiawan (21) dari Kepala Dukuh mereka, Senin (4/1/2021) malam selepas Maghrib. Dan Kepala Dukuh mereka mendapat informasi tersebut usai dihubungi oleh PJTKI di Jakarta yang memberangkatkan Nakip.

Kerabat Bani, Danang Wahyudiyanto (37) warga Temuireng II mengatakan kemarin siang dari pihak PJTKI menelepon Kepala Dukuh yang menginformasikan meninggal bahwa Nakip meninggal dunia di kapal saat berlayar. Kemudian langsung di bawa ke darat dan langsung diotopsi ke rumah sakit.

Baca Juga: Tak Terpengaruh Pandemi, Gunungkidul Dibanjiri 1,8 Juta Wisatawan di 2020

"Jadi untuk penyebab meninggalnya masih menunggu hasil otopsi. Hasilnya katanya mau disampaikan hari ini,"terangnya.

Usai mendapat kabar tersebut, kepala dukuh menghubungi dirinya dan keduanya langsung mendatangi rumah orangtua Nakip. Pihak keluargapun berembug bagaimana caranya agar bisa memulangkan jenazah Nakip. Namun untuk kepastian bisa dipulangkan atau tidak masih menunggu kabar dari Taiwan.

Berdasarkan informasi sementara yang didapat, jika nanti Nakip meninggal karena Covid19 maka jenazahnya tidak bisa dipulangkan. Namun jika Nakip meninggal bukan Covid19 maka kemungkinan besar jenazah Nakip bisa dibawa ke tanah air. 

Danang menandaskan jika pihak keluarga tetap berharap agar Nakip dipulangkan. Tak hanya Nakip, keluarga dua TKI lain yang merupakan tetangga Nakip, Udiyantoro dan Edi yang juga berangkat bersama-sama dengan Nakip juga dipulangkan meskipun belum habis masa kontraknya.

"Meski belum pasti, kami tetap akan melaksanakan tahlilan selama 7 hari,"tambahnya.

Kontributor : Julianto

Load More