SuaraJogja.id - Vaksin covid-19 yang dipesan oleh pemerintah Republik Indonesia telah tiba secara bertahap dan mulai dibagikan ke berbagai daerah. Sejumlah nama yang menjadi daftar penerima vaksin tahap pertama juga sudah ditentukan oleh masing-masing kepala daerah. Sementara itu, relawan kesehatan, Tirta Mandira Hudi mewanti-wanti agar pemberian vaksin jangan sampai menjadi pemaksaan kepada masyarakat.
Melalui cuitan di akun Twitter @tirta_hudhi, pria kelahiran Surakarta ini menyampaikan jika penyuntikan vaksin diwajibkan justru akan menambah gerakan anti vaksin. Menurut pria yang akrab disapa dokter Tirta ini, vaksin merupakan hak untuk masyarakat. Setiap orang boleh memilih yang terbaik untuk dirinya. Tugas negara adalah merilis hasilnya dan menjamin keamanannnya.
"Vaksin diwajibkan? Ini bisa menambah gerakan antivaksin. Vaksin itu HAK. Jadi rakyat boleh milih. Yang terbaik. Tugas negara merilis hasilnya dan menjamin safetynya. Ojo diputer. Rakyat wajib vaksin. Ini mah seolah-olah 'pemaksaan' sampai pakai acara denda kalo menolak," cuit dr Tirta.
Sarjana UGM ini menegaskan jangan sampai diputar. Dari vaksin sebagai hak masyarakat menjadi kewajiban yang dibebankan. Kebijakan yang mewajibkan rakyat untuk mendapatkan vaksin adalah bentuk pemaksaan, terutama jika sampai adanya denda jika menolak menggunakan vaksin. Sedangkan, pemerintah sendiri menjamin jika vaksin akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Sejak diunggah Rabu (6/1/2021), cuitan dr Tirta mengenai vaksin covid-19 tersebut sudah disukai lebih dari 800 pengguna Twitter. Ada 200 lainnya yang ikut membagikan ulang dan tidak sedikit yang memberikan tanggapan di kolom komentar. Warganet ikut memberikan pendapat mereka mengenai vaksin yang diberikan gratis oleh pemerintah.
"Harusnya divaksin semua, dikhawatirkan orang yang gak divaksin kedepannya masih menyimpan virus, dan menular antar sesama orang yang gak divaksin, ketika kekuatan vaksin di tubuh orang yang divaksin sudah habis, yang divaksin bisa tertular lagi, dan jadi pandemik lagi," tulis akun @aisyahmaryamlu1.
"Terus yang nggak mau vaksin ditandai. Nanti kalau kena covid masuk RS suruh bayar sendiri, tidak pakai BPJS. Modyar bisa sampe bayar 500jt, biar tidak jadi beban negara," komentar akun @ardyharnanto.
"Pemerintah ini macam tuhan mereka. Ibadahlah kamu jika tidak kamu berdosa! Vaksinlah kamu jika tidak kamu berdosa. Apa memang pemerintah mengambil konsep ketuhanan kah? Jika ia sepertinya tak elok mungkin mereka lupa mereka manusia seperti kita," tanggapan akun @rajarreptil.
Sementara akun @NurThara mengatakan, "Pusing mas. Tunggu kelar aja 2024. Udah gak ada yang bener dan bisa dipercaya. Tuhan aja dibohongi. Bansos dikorupsi! China dibilang sahabat. Ulama dibilang murtad. Tahun-tahun dimana uang membeli segalanya."
Baca Juga: Soal Kebijakan Jam Malam, dr Tirta: Virus Corona Keluar 24 Jam
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mahfud MD: Biarkan Prabowo Olah Komite Reformasi Polri, KPK Lebih Baik Panggil Orang Ini Soal Whoosh
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini, Anti Gagal Klaim Saldo Gratis untuk Warga Jogja
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal