SuaraJogja.id - Rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang salah satunya menyasar di DI Yogyakarta membuat was-was pemilik usaha penginapan di wilayah Bantul.
Hal itu dirasakan oleh Slamet, pengelola Hotel Widodo III, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul. Pria yang sudah belasan tahun menjaga hotel tersebut berharap, penerapan PSBB tak dilakukan terlalu ketat karena akan berdampak pada pendapatannya.
"Pendapatannya pasti berpengaruh, melihat saat malam tahun baru kemarin ketika pemerintah menutup secara mendadak. Padahal jauh-jauh hari kami sudah menyiapkan tempat, bahkan sudah menyediakan ikan untuk pengunjung yang nanti berencana bakar-bakar. Malah menjelang tahun baru Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) ditutup," kata Slamet, ditemui SuaraJogja.id, Kamis (7/1/2021).
Slamet mengatakan, selama ini lokasi wisata memang tidak ditutup secara ketat. Namun, kejadian malam tahun baru 2021 harus menjadi pertimbangan pemerintah, yang akan menerapkan PSBB selama dua pekan berturut-turut.
Baca Juga: Tok! Mendagri Keluarkan Instruksi Pembatasan Kegiatan di Seluruh Jawa-Bali
"PSBB selama ini kan memang saya rasakan cukup longgar. Pengunjung masih bisa masuk dan memilih penginapan yang ada di Parangtritis, tapi jika PSBB yang baru [11-25 Januari] dilakukan, ya minta dilonggarkan," harapnya.
Slamet mengaku, sejak pandemi Covid-19, hotel yang dia kelola sepi pengunjung, sehingga rencana penerapan PSBB dikhawatirkan menambah turun pendapatannya.
"Ya jika memang untuk pengetatan agar tidak terjadi penyebaran virus tidak masalah, tapi pemerintah juga harus tahu, peminat wisatawan ke penginapan-penginapan yang ada di sini ramai atau tidak. Selama ini kan sepi, jika dibatasi lagi [PSBB], apa tidak makin terpuruk nasib kami?" keluh dia.
Hal senada diharapkan pemilik Losmen Graha, Kretek, Kabupaten Bantul. Heru, yang mengelola losmen secara offline dan online itu berharap, kebijakan pemerintah tak memberatkan pengusaha seperti dirinya.
"Hari biasa memang sudah sepi, di awal tahun ini memang belum terlihat apakah calon pemesan akan banyak, tapi untuk akhir pekan ini [9-10 Januari dan 16-17 Januari], belum banyak yang pesan," jelas dia.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diterapkan Senin, Ganjar: Pariwisata Mohon Maaf Ya
Heru menjelaskan bahwa pendapatannya akan berpengaruh ketika PSBB diterapkan.
Berita Terkait
-
Menikmati Keseruan Wisata Sepanjang Hari di Grafika Cikole Lembang
-
Rekomendasi 5 Hotel dengan Fasilitas Lengkap dan Aktivitas Menarik Untuk Semua Usia
-
Venya Villa Ubud Jadi Ikon Baru Penginapan Mewah di Bali, Punya Wedding Chapel Hingga Coworking Space
-
Tak Naik Jet Pribadi dan Tak Tidur di Hotel Mewah, Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia Disorot: Perlu Diteladani
-
3 Rekomendasi Penginapan Unik di Yogyakarta, dari Bohemian Meksiko hingga Nuansa Pedesaan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai