SuaraJogja.id - Kegiatan blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini banyak menuai perhatian dari warganet. Tidak sedikit yang memberikan kritikan keras atas aktivitas yang dinilai berlebihan tersebut. Bahkan muncul juga teori-teori bahwa kegiatan tersebut hanya untuk pencitraan dan rekayasa semata. Beberapa tuna wisma yang sempat ditemui oleh Risma juga menarik perhatian hingga dicari latar belakangnya.
Pakar ekonomi, Rizal Ramli ikut memberikan tanggapannya mengenai aktivitas Mensos baru tersebut. Melalui cuitan di akun @RamliRizal, akademisi ini meminta agar Rizma tidak berlebihan. Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah muak dengan gaya pemimpin sandiwara yang berlebihan. Hanya pura-pura merakyat tapi kebijakannya berbeda.
"Mbak Risma, sudaahlah. Jangan terlalu lebay. Rakyat sudah muak dengan gaya-gaya 'Pemimpin Sandiwara' yang lebay, yang hanya pura-pura merakyat, tapi kebijakannya tidak pro-rakyat. Satukan hati, pikiran dan tindakan untuk rakyat," tulis Rizal dalam cuitannya.
Ia meminta Risma untuk bisa menyatukan hati, pikiran dan tindakan untuk rakyat. Jangan lagi melakukan drama-drama berlebihan yang hanya pura-pura merakyat. Sementara kebijakannya sendiri justru tidak pro terhadap rakyat. Sejak diunggah Jumat (8/1/2021), cuitan Rizal mengenai Risma tersebut sudah disukai lebih dari 3000 pengguna Twitter.
Sementara itu, ada seribu lebih yang ikut membagikan ulang dan ratusan lainnya meninggalkan tanggapan di kolom komentar. Warganet sendiri terpecah antara yang mendukung pendapat Rizal atau yang mendukung langkah Risma. Sebagian beranggapan jika blusukan Risma menunjukkan ia bukan hanya pemimpin yang bekerja di balik meja saja.
"Kenapa anda yang sewot anda juga sering blusukan waktu itu ke pelabuhan dll masyarakat juga muak dengan ocehan basi anda," tulis akun @DedieRuji.
"Semoga sebelum tahun 2024 sudah tidak 20% Threshold buat nyalon presiden, semoga di tahun tersebut banyak pilihan dan banyak muncul pemimpin alternatif," komentar akun @MadaSamah13.
"Bu Risma tentu kapasitasnya jauh lebih besar dari itu. Kemampuannya lebih hebat dan cakupan wilayah kerjanya lebih luas. Kalau memang mau pemetaan masalah dll ndak usah banci kamera. bawa-bawa media, rilis berita dll untuk sesuatu yang bukan substansi pekerjaan," tanggapan akun @sabethabilawa.
Sementara akun @aa_QQfs mengatakan, "Punya otoritas dan kemampuan untuk membuat kebijakan yang dapat merubah nasib & hajat hidup orang banyak, eh malah sibuk urusin tunawisma dadakan. Padahal kebijakannya bisa membuat seluruh tunawisma di Indonesia hidup lebih layak & sejahtera."
Baca Juga: Ruhut Sitompul Sentil Natalius Pigai, Rizal Ramli Beri Balasan Menohok
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal