SuaraJogja.id - Kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sleman semakin meningkat. Hingga awal Januari 2021 tercatat angka kematian pasien Covid-19 di Bumi Sembada hampir mendekati 2 persen.
Peningkatan itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, kepada awak media, Sabtu (9/1/2021). Walaupun begitu angka ini masih di bawah angka kematian pasien Covid-19 di tingkat nasional sebesar 3 persen.
"Kasus pasien Covid-19 yang meninggal memang cukup memprihatinkan. Angka kematian kita meningkat lagi mendekati angka 2 persen walaupun masih di bawah angka nasional tapi ya sebaiknya jangan meningkat terus," ujar Joko.
Menurut data yang tercatat oleh pihaknya, kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman dari bulan Maret hingga November 2020 kemarin sebanyak 44 orang. Kemudian angka kematian tersebut melejit selama satu bulan khusus di Bulan Desember 2020 saja dengan 48 orang.
Baca Juga: Masuk Dalam 3 Parameter, PTKM di Kabupaten Sleman Dinilai Tepat
"Artinya selama satu bulan saja, yakni Desember 2020 angka kematian lebih besar dibanding dari delapan bulan sebelumnya," ungkapnya.
Terkait dengan data terbaru di awal Januari 2021 ini pun, angka terbilang masih cukup tinggi. Pasalnya terhitung sejak tanggal 1 hingga 8 Januari 2021 kemarin sudah ada 18 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
"Kondisi yang menyedihkan karena baru 8 hari saja sudah ada 18 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19," imbuhnya.
Joko menjelaskan untuk akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman sebanyak 5.911 kasus. Tidak menutup kemungkinan bakal menembus 6.000 kasus dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu angka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih aktif tercatat sebanyak 19 persen. Angka tersebut, kata Joko juga termasuk tinggi sebab angka nasional hanya berada di 14 persen saja.
Baca Juga: Dokter Tirta Terima Vaksin Covid-19 di Sleman, Ini Kata Dinkes
"Untuk pasien Covid-19 yang sembuh ada peningkatan walaupun tidak sebanding dengan penambahan kasus yakni angka kesembuhan atau case recovery ratenya masih di bawah 80 persen sementara nasional itu 82 persen," sebutnya.
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai