Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 11 Januari 2021 | 10:36 WIB
Ilustrasi adu fisik. [ANTARA]

SuaraJogja.id - Personel Polda Papua diduga dianiaya sekelompok orang tak dikenal di Sleman. Akibat kejadian itu, korban harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Panewu Berbah Wildan Sholichin membenarkan adanya kejadian tersebut setelah melakukan kroscek informasi ke polsek setempat. Ia menyatakan, dari informasi yang ia dapat, tim Polda Papua saat itu sedang memburu mahasiswa penyebar hoaks (berita bohong) yang mendiksreditkan Universitas Cendrawasih.

"Rupanya dia [korban] mendatangi di Jagalan, wilayah Tegaltirto. Polisi ini mendatangi rumah kos anak Papua ini," kata dia, dihubungin wartawan, Senin (11/1/2021).

Diduga, pelaku penyebar hoaks tadi kuliah di Jogja, tetapi ia tak mengetahui pasti hoaks apa yang disebarkan itu.

Baca Juga: Patuh Perintah Ibu, Mahasiswa Ini Lolos dari Maut Sriwijaya Air

Wildan melanjutkan, mengetahui kosnya didatangi polisi, mahasiswa yang ada di kos ini memberontak dan menelepon rekan mereka yang berada di Caturtunggal, Sleman. Lalu, sejumlah terduga pelaku mendatangi TKP.

"Karena merasa dikeroyok, lalu bubar. Ada satu orang yang larinya belakangan, itu jadi bulan-bulanan orang-orang ini mahasiswa ini," tambah Wildan.

Wildan tak mengetahui secara persis ada berapa anggota kepolisian yang kala itu datang ke TKP serta dengan menggunakan apa para pelaku mengeroyok korban. Namun dari informasi yang ia miliki, Wildan hanya mengetahui ada satu orang korban dari pihak kepolisian yang kemudian dirawat di rumah sakit akibat tindakan para pelaku.

Kapolsek Berbah Kompol Eko Wahyu membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Iya betul ada peristiwa tersebut. Namun untuk penanganan kasus ini ditangani oleh Polda DIY," urainya.

Baca Juga: Mahasiswa Jogja Lolos dari Maut Sriwijaya Air Jatuh Berkat Perintah Ibu

Kontributor : Uli Febriarni

Load More