SuaraJogja.id - Kabupaten Sleman menjadi daerah selain Kota Yogyakarta yang menerima lebih dulu distribusi vaksin Sinovac di wilayah DIY. Gudang farmasi pun telah disiapkan untuk menampung belasan ribu vaksin Covid-19 tersebut.
Kesiapan Kabupaten Sleman menerima distribusi vaksin Sinovac itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo saat dikonfirmasi awak media, Rabu (13/1/2021). Pihaknya memastikan telah menyiapkan tempat untuk menampung vaksin Sinovac di Sleman.
"Gudang farmasi Dinkes Sleman di Unit Pelaksana Tugas Pengelola Obat dan Alat Kesehatan (UPT POAK) sudah siap sejak seminggu yang lalu," ujar Joko.
Joko menuturkan, gudang farmasi tersebut memiliki kapasitas sekitar 100 ribu dosis. Sementara, jika mengacu pada catatan dari Dinkes DIY, Kabupaten Sleman mendapatkan vaksin sebanyak 12.342 dosis.
Baca Juga: Diminta Buat Gerakan Tolak Vaksin-19, Begini Reaksi Tak Terduga Anji
Jumlah tersebut lebih banyak dari yang diterima Kota Jogja, yakni sebanyak 9.728 dosis, sedangkan untuk total jatah vaksin Sinovac di DIY sendiri sebanyak 26.800 dosis.
"Tergantung kemasan, kadang ada vaksin yang single dose ada yang multidose. Kalau yang single dose seperti yang akan datang besok itu kita bisa menampung sampai 100 ribu dosis," ungkapnya.
Joko menyebutkan, sebanyak 52 fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Sleman dipastikan akan siap memberikan vaksinasi Covid-19. Dari jumlah faskes yang ada, telah disiapkan juga vaksinator sebanyak 156 orang.
Jumlah 52 faskes tersebut terdiri dari 24 rumah sakit, 25 Puskesmas dan 3 klinik yang ada di Sleman. Pihaknya akan menyiapkan minimal 3 orang vaksinator yang terdiri baik dari dokter, perawat dan bidan di setiap lokasi.
Terkait kesiapan vaksinator, Joko memastikan ketersediaannya mencukupi. Nantinya setuap faskes akan mendapatkan atau dilayani oleh dua vaksinator.
Baca Juga: Gubernur Anies dan Wagub Riza Tak Jadi Prioritas Vaksin Corona, Kok Bisa?
Selain itu, tenaga kesehatan tersebut juga telah mendapatkan pelatihan pemberian vaksin Sinovac sebelumnya, sehingga dinilai akan lebih baik dalam memberikan pelayanan vaksinasi.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan