Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 13 Januari 2021 | 15:14 WIB
Seorang perawat melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 di RS Panembahan Senopati, Bantul, Rabu (13/1/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bantul dijadwalkan mundur dari waktu yang telah direncanakan. Sebelumnya, pertengahan Januari atau sekitar 14-15 Januari bakal dilakukan penyuntikan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat di Bumi Projotamansari.

Kasi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Abednego Dani Nugroho mengungkapkan jika Kabupaten Bantul bersama dua kabupaten lain yakni Kulonprogo dan Gunungkidul tidak mendapat jatah vaksin di termin pertama.

"Untuk Bantul, dari zoom terkahir, launching hari ini dijadwalkan pak Presiden terlebih dahulu. Koordinasi dengan ibu Kepala Dinkes DIY terakhir, bahwa ada prioritas pemberian vaksin. Karena DIY mendapat alokasi yang tahap awal atau termin awal ini 26.800, sehingga perintah dari pusat diutamakan yang perlu termin pertama ini di Provinsi, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman," kata Abednego ditemui di Rumah Sakit Panembahan Senopati saat simulasi penyuntikan vaksin, Rabu (13/1/2021).

Abednego menambahkan Kabupaten Bantul akan menerima vaksin di termin kedua. Perkiraannya paling lambat, dua Minggu ke depan, DIY sudah mendapat vaksin tambahan untuk termin kedua.

Baca Juga: Ucapan Ribka Berbahaya, Formappi: Jangan Bawa Urusan Rumah Tangga ke DPR

"Nah termin kedua itu nanti yang untuk Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. Sehingga dua pekan jika dihitung dari sekarang vaksin datang, kemungkinan paling cepat, Bantul akan melaksanakan vaksinasi di awal Februari," ujar dia.

Abednego mengatakan jika penyimpanan serta tenaga penjaga vaksin sudah siap. Nantinya vaksin yang datang ke akan disimpan di Cold Chain milik Dinkes Bantul. 

"Ruang penyimpanan sangat memadai, suhunya bagus, petugas juga sudah siap memantau pagi-sore. Ada 9 alat (berupa kulkas) yang bisa menampung vaksin-vaksin yang datang," jelas dia.

Sembari menunggu vaksin dikirim ke Bumi Projotamansari. Pemkab serta satgas penanganan covid-19 menggelar kegiatan simulasi penyuntikan di RS Panembahan Senopati. Hal itu agar vaksinasi berjalan teratur dan tak terjadi penumpukan.

"Simulasi ini dilakukan untuk kesiapan vaksinasi nanti. Sudah ada faskes yang kami registrasi untuk menjadi tempat vaksinasi," jelasnya.

Baca Juga: Ribka PDIP Tolak Vaksin, Peneliti: Masalah Keluarga Tak Bisa Jadi Rujukan

Terdapat 27 puskesmas, 6 rumah sakit baik pemerintah dan swasta ditambah satu klinik yang teregister untuk tempat vaksinasi di Bantul.

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang dinamakan Faskes Mampu Vaksin Covid-19 akan diisi oleh 8-10 orang untuk menyuntikkan vaksin ke pasien.

"Kita membuat target satu kali pelayanan dalam satu hari kerja ada 3 jam. 1 jam itu targetnya 20 pasien tervaksin, istirahat cukup 15 menit. Jika sehari targetnya 20 pasien dalam 3 jam, berarti 60 pasien sudah tervaksin dalam sehari," ungkap dia.

Abednego menambahkan jika tidak ada kendala, penyuntikan vaksin terhadap 6.329 tenaga kesehatan (nakes) bisa selesai dalam sepekan.

"Jika hitungan itu tak ada kendala Bantul itu seminggu rampung untuk vaksinasi ke nakes. Tinggal 14 hari kemudian disuntik lagi. Kan disuntik 2 kali. 1 kali itu seminggu rampung. Nah tetapi Menkes itu menginstruksikan, vaksinasi ini tidak boleh mengganggu pelayanan rutin dan imunisasi rutin. Sehingga ini dipersilahkan faskes membuka jadwal pelayanan imunisasi Covid-19 itu secara mandiri," ujar dia.

Terpisah Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharjo menjelaskan jika vaksinasi Covid-19 itu aman dan tak membahayakan kesehatan. Nantinya ada 10 tokoh masyarakat yang akan divaksin pertama di RS Panembahan Senopati.

"Jadi vaksin ini halal aman dan tidak membahayakan. Kami sudah memilih 10 tokoh masyarakat, pejabat termasuk pemuka agama. Artinya dengan divaksin ini memberi kepercayaan kepada warga bahwa vaksin Covid-19 itu aman," terang dia.

Load More