Scroll untuk membaca artikel
Rully Fauzi
Jum'at, 15 Januari 2021 | 04:45 WIB
Winger PSS Sleman, Irkham Mila. (bolatimes.com/M Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Winger PSS Sleman, Irkham Mila meminta kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) agar Liga 1 2020-2021 lebih baik dianggap selesai dan fokus menatap musim baru.

"Menurut saya Liga 1 2020 (yang kini resmi bernama Liga 1 2020-2021) sebaiknya disetop dan dilanjutkan dengan kompetisi liga 2021. Realistis saja lah," tutur Irkham dikutip dari laman resmi klub.

Permintaan Liga 1 2020-2021 dihentikan alias dibatalkan juga telah disuarakan oleh kubu PSS maupun rekan setim Irkham yang juga berposisi sebagai winger, Jefri Kurniawan.

Jefri mengusulkan agar lanjutan kompetisi yang direncanakan bisa digelar bulan depan sebaiknya dihentikan saja, dan PSSI fokus merancang sistem kompetisi untuk musim baru.

Baca Juga: Luka Jovic Resmi Kembali ke Eintracht Frankfurt

"Lebih baik setop untuk memutar kompetisi 2020, fokus ke liga 2021 dengan persiapan lebih matang," ujar Jefri belum lama ini.

Menurut Jefri, federasi tak boleh membiarkan nasib sepakbola Indonesia terkatung-katung di tengah ketidakpastian dan harus segera memutuskannya.

Apalagi alasan dahulu ngotot kompetisi harus berlanjut karena ada gelaran Piala Dunia U-20 2021 Indonesia kini sudah tereliminasi setelah FIFA menundanya.

Apapun keputusan PSSI nantinya bakal menjadi pijakan bagi klub dalam menentukan langkah yang akan diambil ke depannya. Pemain juga tak dihinggapi rasa khawatir, apalagi kontrak mereka rata-rata habis pada Desember 2020.

"Bukan cuma untuk kebaikan pemain, tapi juga untuk kebaikan klub, operator dan demi kemajuan sepakbola Indonesia. Apalagi event Piala Dunia U-20 di Indonesia juga ditunda," kata Jefri.

Baca Juga: Klub Malaysia Dekati Saddil Ramdani, Ini Respons Bhayangkara Solo FC

PSSI dan PT LIB sendiri berencana akan memutuskan nasib kompetisi pada hari ini, 15 Januari. Pertemuan akan dihelat untuk menemukan jalan keluar terkait Liga 1 dan 2, yang telah tertangguhkan sejak Maret 2020 imbas pandemi COVID-19.

[Antara]

Load More