SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur sekitar 1,5 kilometer. Arah luncuran awan panas guguran tersebut menuju ke hulu Kali Krasak.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan dalam aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Sabtu (16/1/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB itu teramati kolom erupsi setinggi 500 meter. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 150 detik.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 16 Januari 2021 pukul 04.00 WIB. Teramati kolom erupsi setinggi 500 meter, arah luncuran ke barat daya ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur sekitar 1,5 km," ujar Hanik.
Dalam pengamatan BPPTKG, angin saat kejadian bertiup ke timur. Sementara untuk visual Gunung Merapi saat kejadian sebagian tertutup kabut.
Baca Juga: Dishub Sleman Bakal Tambah Lampu di 8 Titik Jalur Evakuasi Merapi
Selain muntuhan awan panas guguran, teramati juga guguran dengan jarak luncur 500 meter mengarah ke barat daya. Terjadi juga dalam pengamatan periode yang sama guguran lava pijar sebanyak 1 kali dengan jarak luncur 500 meter ke hulu Kali Krasak.
Sementara itu pada pengamatan periode Jumat (15/1/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB tercatat guguran lava pijar terjadi sebanyak 20 kali. Guguran lava pijar mengarah ke hulu Kali Krasak. Sementara untuk jarak luncur guguran lava pijar tersebut berada di angka 400-600 meter.
"Guguran lava teramati sebanyak 20 kali dengan jarak luncur 400-600 meter ke hulu Kali Krasak," ucapnya.
Dalam pengamatan di periode yang sama, Hanik menyampaikam bahwa juga terpantau asap kawah yang keluar. Asap kawah berwarna putih tersebut muncul dengan intensitas sedang dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Diketahui hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Begitu juga dengan rekomendasi radius bahaya yang berada pada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Tinjauan ke Merapi, Sri Purnomo Temukan Masih Ada Jalur Evakuasi Rusak
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
"Aktivitas guguran lava pijar saat ini terpantau jelas dari kamera pengamatan. Warga diimbau tidak memasuki daerah bahaya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Merapi Muntahkan Lava Pijar dengan Jarak Luncur 400 Meter ke Kali Krasak
-
Muncul Awan Caping Saat Merapi Muntahkan Lava Pijar, Ini Kata BMKG
-
Pantau Mitigasi Merapi, Pemkab Akan Tambah Fasilitas di Pengungsian Turi
-
Volume Naik, Kubah Lava Gunung Merapi Sudah Capai 4.600 Meter Kubik
-
Dishub Sleman Bakal Tambah Lampu di 8 Titik Jalur Evakuasi Merapi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya