Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 21 Januari 2021 | 07:10 WIB
Petugas kebersihan melakukan pekerjaannya di KRL Jogja-Solo saat uji coba terbatas pada Rabu (20/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Kalau saya realistis saja karena memang KRL ini dibutuhkan. Jadi memang sudah seharusnya ada," katanya.

Ia menyebutkan, jika dilihat secara kultur, penglaju di Jogja-Solo dengan di Jakarta itu sangat berbeda. Menurutnya, penglaju di Jogja-Solo lebih menikmati waktunya.

"Jadi kalau di Jogja itu lebih kepada alon-alon waton kelakon, kalau di Jakarta lebih lari-lari, grusah-grusuh. Ya saya harap kehadiran KRL Jogja-Solo bisa lebih mempertahankan kultur Jawa-nya," pungkasnya.

Load More