SuaraJogja.id - Baru-baru ini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan pengakuan seorang wali murid soal anaknya yang dipaksa untuk mengenakan jilbab di sekolah padahal tidak bergama Islam.
Mencuatnya kasus tersebut ke publik ikut menjadi perhatian masyarakat berbagai kalangan, tak terkecuali bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Ia ikut memberikan respons dengan mengaku akan memberikan sanksi tegas jika sekolah terbukti bersalah.
Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI Tengku Zulkarnain melalui cuitan di akun Twitter pribadinya ikut menyoroti hal tersebut.
Bedanya, ulama yang akrab disapa Tengku Zul tersebut membandingkan penanganan kasus paksaan penggunaan jilbab di sekolah umum dengan kasus meninggalnya enam anggota FPI.
Baca Juga: Setop Kisruh Nonmuslim Berjilbab, Disdik Sumbar Jamin Siswi SMKN 2 Padang
Dalam cuitannya, Tengku Zul menyebutkan adanya perlakuan timpang karena pemaksaan penggunaan jilbab di Sumatra Barat dibicarakan banyak pihak sampai ke tingkat Menteri.
Berbeda dengan kasus pemaksaan seorang gadis untuk membuka jilbabnya di Bali, menurutnya tidak ada yang ikut menyuarakan itu hingga viral di media sosial. Menteri juga bungkam.
Selain itu, Tengku Zul juga menilai, tidak ada menteri yang bertindak secara 'ganas' mengenai kasus penembakan enam anggota FPI hingga tewas di jalan tol pada malam hari.
Begitu juga dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, yang membunuh anggota tentara dan warga sipil, ia menilai, itu juga tidak banyak disinggung, apalagi dibicarakan oleh banyak para menteri.
"Perlakuan Timpang. Soal pakai Jilbab di Sumbar di-blow up sampai tingkat Menteri bicara. Giliran soal buka Jilbab di Bali melempem semua. Menteri pun bungkam. Soal FPI tidak ada membunuh orang 6 Setingkat Menteri bertindak 'ganas'. KKB di Papua membunuh Tentara dan Sipil, 'melempem'," tulis Tengku Zul dalam cuitannya.
Baca Juga: Bareskrim Polri 2 Kali Absen di Sidang, Kubu Laskar FPI Serahkan ke Hakim
Sejak diunggah pada Senin (25/1/2021), cuitan Tengku Zul mengenai kasus pemaksaan penggunaan jilbab di Sumatra Barat tersebut sudah disukai lebih dari seribu pengguna Twitter.
Berita Terkait
-
FPI Tegaskan Tidak Ada Agenda Politik dalam Pertemuan Habib Rizieq dengan Wamenaker Noel
-
Wamenaker Noel Sowan ke Markas FPI, Habib Rizieq Minta Tekan Angka Pengangguran
-
Jawaban Jitu Natasha Rizky saat Putrinya Komentari Perempuan Tak Berhijab, Bikin Anak Sadar Diri
-
Jilbab Bukan Hijab? Pahami Perbedaan Makna dan Penggunaannya!
-
Baju Hitam, Hijab Apa yang Cocok? Panduan Lengkap Padu Padan Warna
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari