Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 01 Februari 2021 | 16:05 WIB
Abu Janda dan Gus Miftah membuat klarifikasi di kanal YouTube Deddy Corbuzier. - (YouTube/Deddy Corbuzier)

SuaraJogja.id - Nama Permadi Arya alias Abu Janda tengah menjadi perbincangan di media sosial. Cuitannya soal "Islam arogan" diduga menyinggung banyak pihak. Pengakuannya sebagai bagian dari Nahdhatul Ulama (NU) juga ikut menjadi perhatian. Anggota NU terpecah menjadi dua pihak: yang mendukung dan mengecam tindakan Abu Janda.

Deddy Corbuzier melalui kanal YouTube-nya, mengundang Permadi Arya dan Gus Miftah, yang juga merupakan ulama NU, untuk berdiskusi dalam acaranya. Dalam video berdurasi 27 menit tersebut, Gus Miftah menyinggung bahwa dalam suatu hal penyikapannya bisa berbeda, seperti kasus Presiden Prancis sebelumnya, yang diduga menghina Islam. Gus Miftah dan Abu Janda memiliki pendapat berseberangan.

"Dia komentarnya ngeselin banget," ujar Gus Miftah, menunjuk Abu Janda.

Ulama berambut panjang itu juga menyampaikan bahwa secara tidak langsung dirinya sudah sering memiliki pandangan yang berbeda. Namun, sebagai orang yang bijaksana, ia mencoba tidak menyerang Permadi Arya secara personal. Sementara, Abu Janda mengaku senang jika perbuatannya mendapatkan perhatian dari Gus Miftah.

Baca Juga: Gus Miftah Geram dengan Abu Janda: Sudah Lama Pengen Ceramahi Dia

Abu Janda mengaku iri dengan Deddy Corbuzier, yang tampak dekat dengan Gus Miftah. Secara pribadi, Gus Miftah menilai bahwa cuitan Permadi yang menyatakan umat Islam adalah pemeluk agama yang arogan sama dengan tingkah presiden Prancis yang menyamakan umat Islam seluruhnya dengan seorang murid yang memenggal kepala gurunya.

"Salah satu aktivitasku di Twitter itu aku suka meng-counter twit-twit radikal," ujar Permadi.

Ia menjelaskan bahwa cuitannya mengenai Islam arogan itu bukanlah cuitan tunggal. Menurut Permadi, saat itu Tengku Zul menuliskan cuitan yang provokatif dengan menyebutkan mengenai minoritas dan mayoritas. Dua kalimat terakhir Tengku Zul yang menyatakan bahwa kaum minoritas arogan dan bagaimana saat ini ulama di NKRI mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan adalah provokatif menurutnya.

Sementara, Gus Miftah sendiri menyampaikan, jika pernyataan Tengku Zul dinilai provokatif, pernyataan Abu Janda justru lebih provokatif. Membela diri, Abu Janda menyayangkan cuitannya yang dipotong dari balasan cuitan Tengku Zul, sehingga seolah tanpa ada sebab apapun ia mengatakan jika Islam adalah agama yang arogan.

"Kata arogan itu keluar karena aku mengomentari apa yang aku anggap provokatif," ujar Permadi.

Baca Juga: Gun Romli: Abu Janda Ada untuk Penyeimbang Bacotan Tengku Zul dan Munarman!

Aku maksud ini adalah alirannya si Tengku Zul ini, Islam yang transnasional, yang dari Arab. Bahasa yang kurang lugas dinilai Gus Miftah menjadi alasan cuitan Permadi menjadi hal yang besar. Tidak akan menjadi masalah seandainya Permadi bisa lebih spesifik dalam menyampaikan pendapatnya. Secara pribadi, Gus Miftah juga bukan orang yang setuju dengan aliran Islam keras.

Load More