SuaraJogja.id - Vaksinasi gelombang pertama di Kabupaten Bantul sudah berjalan sejak Kamis (28/1/2021). Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menargetkan vaksinasi kepada nakes selesai pada 21 Februari 2021.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho menjelaskan bahwa penyuntikkan vaksin saat ini masih fokus terhadap tenaga kesehatan (nakes).
"Jadi, ini fokusnya untuk yang nakes dulu (vaksinasi tahap 1). Maksimal 21 Februari target selesainya untuk 2 kali dosis ke semua nakes," terang Abednego ditemui wartawan di sela Pemantauan Vaksinasi di Puskesmas Kretek, Rabu (3/2/2021).
Pihaknya tak menampik bahwa jumlah vaksin untuk 5.765 tenaga kesehatan (nakes) yang terdaftar e-tiket masih kurang. Namun begitu, dari 10.764 vaksin untuk Bantul baru bisa mengcover 5.382 nakes.
Baca Juga: 83 orang Meninggal karena Covid-19 selama Januari, Ini Kata Dinkes Bantul
"Tapi belum semua vaksin datang, jadi ada gelombang dua untuk vaksinnya nanti. Yang jelas kita punya 5.382 nakes yang baru menerima dan 10.764 vaksin itu dihabiskan dulu semuanya," terang dia.
Abed mengaku, pengiriman vaksin tahap kedua untuk Kabupaten Bantul yang nantinya menyasar pelayan publik, lansia dan sebagian nakes yang belum divaksin belum ada kejelasan hingga saat ini.
"Untuk tahap itu kan untuk pelayan publik ya, itu belum ada instruksi sama sekali. Jadi kami menghabiskan vaksin yang dikirim di tahap 1 ini dahulu," katanya.
Ia mengatakan jumlah nakes yang telah divaksin hingga satu pekan sejak Kamis (28/1/2021) mencapai 87,9 persen. Jumlah tersebut adalah total undangan kedatangan yang diterima masing-masing nakes.
"Jadi, jika dari total undangan kedatangan bukan dari seluruh sasaran nakes sudah 87,9 persen yang divaksin. Saat ini masih kami selesaikan vaksinasi untuk para nakes," jelas dia.
Baca Juga: Air Terjun Kedung Tolok, Wisata Terpencil di Bantul yang Cocok buat Ngadem
Hingga kini, Dinkes Bantul mendorong 34 fasilitas pelayanan kesehatan untuk menyelesaikan vaksinasi tenaga kesehatannya. Terdapat 27 puskesmas yang sudah direkomendasikan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Investasi Kesehatan Terbaik: Mengapa Imunisasi Penting untuk Generasi Emas Indonesia?
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
-
Pertama di Sulawesi, Vaksinasi DBD Massal untuk Siswa SD Demi Cegah Kematian Anak
-
Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis dan PolioSebelum ke Tanah Suci, Kemenkes Ungkap Alasannya!
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
Terkini
-
'Menyelamatkan Masa Tua di Linimasa': Cara Mafindo Berdayakan Lansia di Era Digital
-
Jadi Tim Penyusun Soal ASPD, Disdikpora DIY Selidiki Guru SMPN 10 Jogja
-
Arogansi Kekuasaan? Dokter di Jogja Ramai-Ramai Doa Bersama Protes Mutasi Mendadak oleh Kemenkes
-
Rekrut Ibu-ibu di Bantul, DS Modest Buktikan Kualitas & Pemberdayaan jadi Kunci di Era Digital
-
Seni Menyapa Masyarakat: Pameran 'Lintas Imaji' Yogyakarta Rayakan Keberagaman Gaya