SuaraJogja.id - Kasus kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Bantul melonjak drastis dalam satu bulan di tahun 2021. Hingga 1 Februari 2021, angka kematian karena Covid-19 tercatat 83 orang.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang berjumlah 90 orang dalam satu tahun. Hingga kini angka kematian pasien Covid-19 di Bantul mencapai 173 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharjo menjelaskan, naiknya angka kematian karena Covid-19 disebabkan karena banyak pasien yang menunjukkan gejala setelah terkonfirmasi virus tersebut.
"Akhir-akhir ini kasus Covid-19 sebagian besar bergejala, bahkan sampai bergejala sedang dan berat," ujar Agus ditemui wartawan di RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga: Air Terjun Kedung Tolok, Wisata Terpencil di Bantul yang Cocok buat Ngadem
Ia membandingkan dengan kasus yang terjadi selama 2020 lalu. Dimana pasien yang terkonfirmasi Covid-19 tak memiliki gejala atau OTG.
"Jadi, fenomena setahun lalu (2020) pasien yang kami periksa secara masif itu, tidak ada gejala apapun. Nah satu bulan lalu, sesuai anjuran pemerintah kami melakukan swab atau pemeriksaan kepada pasien yang bergejala. Sehingga peningkatannya cukup tinggi saat ini," jelas Agus.
Atas tingginya kasus tersebut hingga menyebabkan angka kematian yang drastis naik, Agus tak menampik bahwa banyak bed atau ruang isolasi dan perawatan yang penuh.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya hanya melakukan pengujian swab bagi pasien yang terindikasi Covid-19 yang bergejala.
"Ya saat ini pasien Covid-19 yang bergejala yang kami periksa. Biasanya ada laporan dari warga yang bergejala baru kami lakukan testing. Sehingga salah satu penyebab kasus (naiknya angka kematian) hari ini dan tahun lalu karena banyak pasien bergejala itu," jelas Agus.
Baca Juga: Kekerasan pada Anak di Bantul Meningkat, Awal 2021 Sudah Ada 3 Korban
Disinggung peningkatan pasien bergejala karena ada mutasi virus Covid-19, Agus belum banyak berkomentar. Kendati demikian, mutasi tersebut sudah terjadi di DIY beberapa bulan lalu.
"Kami tidak berhak menjelaskan apakah penyebabnya juga termasuk karena ada mutasi genetik. Namun yang terjadi sekarang memang seperti itu," terang dia.
Upaya menekan angka kematian tersebut, kata Agus dilakukan dengan melengkapi dan menambah fasilitas pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Selain itu, adanya selter yang disiapkan pemerintah juga diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19.
"Rumah sakit rujukan didorong untuk menambah ruang perawatan sebesar 30 persen. Seperti di RSUD Panembahan Senopati, PKU Muhammadiyah Bantul ada 54 bed, RSPAU Hardjolukito dan juga RS Elisabeth," ujar Agus.
Rumah Sakit Lapangan Khusus (RSLK) Covid-19 juga terus ditingkatkan. RS yang dulunya hanya menampung pasien reaktif hingga bergejala ringan, saat ini pasien terkonfirmasi Covid-19 bergejala sedang bisa dirawat di RS tersebut.
"Di rumah sakit itu juga menangani pasien Covid-19 yang akan melakukan persalinan," jelas dia.
Berita Terkait
-
Pilkada Ciamis Berduka, Calon Wabup Yana D Putra Tutup Usia
-
Kabar Duka, Komedian Sung Yong Meninggal Dunia
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Kecewa Tidak Lulus Ujian, Siswa di China Tikam Murid Lain: 8 Orang Tewas 17 Luka-luka
-
Istri Piet Pagau Meninggal Dunia, Keluarga Raffi Ahmad Berduka
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini