SuaraJogja.id - Pemda DIY meminta para penyintas COVID-19 untuk berpartisipasi melakukan donor plasma konvalesen, menyusul peresmian gerakan nasional Donor Plasma Konvalesen, yang baru saja dilaksanakan Wapres Ma'ruf Amin, sebagai salah satu cara pengobatan pasien COVID-19 dengan gejala berat.
Peran serta penyintas COVID-19 ini dinilai sangat penting dalam mengatasi pandemi di DIY, apalagi saat ini setiap hari muncul 200 hingga 300 lebih kasus baru COVID-19 di DIY.
“Kami tentu mendukung gerakan nasional ini untuk terus dilakukan di DIY. Bentuk dukungan Pemda DIY ialah bagaimana agar lebih banyak lagi penyintas yang mau menjadi pendonor. Tentu kami turut memberikan sosialisasi dan edukasi yang benar kepada masyarakat terkait donor plasma konvalesen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (18/1/2021).
Menurut Pembajun, saat ini DIY, melalui RSUP Dr Sardjito, telah melakukan proses donor plasma konvalesen dari para penyintas CoViD-19 atau pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh. Gerakan ini bisa ditiru masyarakat luas, khususnya para penyintas COVID-19 di DIY.
Baca Juga: Jangan Senang Dulu, Kekebalan Tubuh Cuma Tahan 6 Bulan Usai Sembuh Covid-19
Dengan makin banyak masyarakat yang memberi perhatian dan tahu tentang donor plasma konvalesen, maka diharapkan makin banyak penyintas yang bersedia menjadi pendonor. Metode penyembuhan ini pun diharapkan bisa menumbuhkan semangat bagi para penyintas.
“Bisa menjadi pendonor, tentu juga bisa memberikan arti lebih bagi para penyintas karena meskipun pernah terkena COVID-19, mereka masih bisa berkontribusi atau berbuat baik untuk orang lain,” paparnya.
Sementara, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengungkapkan, donor plasma konvalesen dilakukan melalui pengambilan plasma darah yang berasal dari penyintas COViD-19 yang sehat. Plasma darah tersebut mengandung antibodi yang dapat membantu penyembuhan pasien COVID-19.
Sejak Oktober 2020 lalu, RS rujukan COVID-19 tersebut sudah melakukan donor plasma. Bahkan Sardjito mempunyai delapan alat yang bisa dilakukan untuk proses donor plasma konvalesen.
"Kami juga melakukan pelayanan donor plasma, tidak hanya untuk memasok kebutuhan di Sardjito saja, tapi juga dari rumah sakit lain,” jelasnya.
Baca Juga: Berapa Lama Antibodi Penyintas Covid-19 Bertahan?
Rukmono menyebutkan, jumlah penyintas COVID-19 yang bersedia mendonorkan plasma cukup banyak. Salah satunya dilakukan RS melalui pendekatan sejak pasien COVID-19 dirawat.
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja