SuaraJogja.id - Pemda DIY mewacanakan perpanjangan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM). Kebijakan ini diberlakukan bila masyarakat tetap saja lalai dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) selama pemberlakuan PTKM pada 11 hingga 25 Januari 2021.
“Kalau saya bagaimanapun, kita disiplinkan benar [3M], sehingga tanggal 25 [Januari] kita tidak perlu memperpanjang [PTKM], tapi kalau masyarkat kesadaran kurang [dalam penerapan prokes] dan kasus [Covid-19] naik terus, maka tanggal 25 ya tetap akan diperpanjang. Kalau ada yang usul jangan diperpanjang, ya tidak mungkin, karena masyarakat tidak pernah disiplin,” ungkap Gubenur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (18/1/2021).
Menurut Sultan, selama PTKM, seharusnya menjadi cara yang efektif dalam mengurangi penularan COVID-19, termasuk di DIY. Semua pihak juga harus menaati semua aturan yang diberlakukan selama PTKM.
Namun dari evaluasi selama pemberlakuan PTKM selama seminggu terakhir, Satpol PP masih saja menemukan pelanggaran prokes, termasuk kebijakan penutupan jam operasional tempat usaha pada pukul 19.00 WIB.
“Jadi tidak ada logika pemerintah tidak diteruskan [PTKM],” paparnya.
Sementara terkait minimnya ketersediaan kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan, yang diprotes masyarakat, Sultan mempertanyakan isu tersebut. Sebab, kata dia, selama ini 27 rumah sakit rujukan melayani pasien COVID-19.
Namun, Sultan melanjutkan, dari 27 rumah sakit tersebut, kapasitas tempat tidur yang diperuntukkan bagi pasien COVID-19 hanya 10 persen dari total kapasitas tempat tidur, terutama di rumah sakit swasta, sedangkan untuk di rumah sakit rujukan milik pemerintah baru bisa mencapai 40 persen dari total kapasitas.
“Saya punya pertanyaan [isu kekurangan tempat tidur bagi pasien Covid-19] ini hoaks apa ada orang yang kesulitan betul [kesulitan dapat bed]? Kalau di rumah sakit swasta kan yang menyediakan bed hanya 10 persen. Kalau persentase [bed] makin tinggi, kan perputaran duitnya jadi lambat karena [pembayaran biaya pasien Covid-19] harus nagih ke BPJS, kalau penyakit lain bisa cash,” paparnya.
Kendati begitu, Sultan memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan. RSUP Dr Sardjito saat ini sudah memiliki 75 tempat tidur, sedangkan RSPAU Hardjolukito memiliki 105 tempat tidur bagi pasien COVID-19.
Baca Juga: Sepekan Terakhir, Kasus Kematian Pasien COVID-19 di DIY Tinggi
“Kita tingkatkan menjadi 60 persen untuk rumah sakit pemerintah,” paparnya.
Direktur RSUP Dr Sardjjto Rukmono Siswishanto mengungkapkan, saat ini penggunaan tempat tidur rata-rata 75 sampai 90 persen. Pihaknya berupaya menambah tempat tidur, khususnya bagi pasien yang sakit parah.
“Rumah sakit berupaya menambah kapasitas bed agar bisa menangani pasien, tapi mau seberapa banyak kita menambah bed, tapi kalau tidak ada SDM [nakes] yang bertugas, ya sulit. Sekarang ini yang penting ketersediaan SDM,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sepekan Terakhir, Kasus Kematian Pasien COVID-19 di DIY Tinggi
-
Satgas Covid-19 Jogja Dibilang Ndablek dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
Tak Patuhi Prokes, 3 Tempat Usaha di Bantul Ditutup Sementara
-
Ada PTKM, Tim Gugus Tugas Bubarkan Hajatan Sunat Warga Gunungkidul
-
Instruksi Bupati Bantul Direvisi, Jumlah Pegawai WFH Saat PTKM Ditambah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin
-
Srikandi Everest Telah Berpulang, Clara Sumarwati Wafat Usai Berjuang Melawan Sakit
-
Clara Sumarwati Pendaki Indonesia Pertama di Everest Tutup Usia
-
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
-
Kerja di Luar Negeri Aman? BP3MI DIY Beri Peringatan Penting Sebelum Tergiur Gaji Tinggi