SuaraJogja.id - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai bertindak tegas. Setelah memberikan himbauan agar masyarakat mematuhi instruksi Gubernur dan Instruksi Bupati berkaitan dengan Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), kini mereka melakukan tindakan tegas
Seperti yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kapanewonan Girisubo. Rabu (13/1/2021) pagi mereka membubarkan hajatan yang digelar oleh warga Padukuhan Nglindur Kalurahan Nglindur Girisubo.
Jogoboyo Kalurahan Nglindur, Hari Sutanto membenarkan adanya pembubaran hajatan oleh tim gugus tugas tersebut. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 termasuk di dalamnya dari TNI dan Polri mendatangi hajatan sunatan di Padukuhan Nglindur.
"Tadi sekitar pukul 09.00 WIB, petugas mendatangi rumah bapak Subariyanto yang menyelenggarakan hajatan sunatan,"paparnya, Rabu (13/1/2021) ketika dikonfirmasi.
Baca Juga: Mundur Sebulan, Vaksinasi Covid-19 di Gunungkidul Dijadwalkan Februari
Tanto mengatakan sejatinya warganya telah mengajukan ijin penyelenggaraan hajatan sunatan hingga ke tingkat Kalurahan jauh hari sebelum ada instruksi Bupati berkaitan dengan pelaksanaan PTKM. Karena berdasarkan surat edaran sebelumnya, bagi yang akan menyelenggarakan hajatan dengan tamu di bawah 500 orang bisa mengajukan ijin sampai ke Kalurahan.
Tak hanya itu, pemilik hajatan juga sudah terlanjur menyebar undangan ke berbagai relasi dan kerabatnya. Mereka juga telah terlanjur membeli berbagai kebutuhan untuk penyelenggaraan hajatan seperti bahan sayur mayur dan lauk lainnya yang mudah busuk.
"Tenda dan sound system sudah dipasang. Bahan-bahan lain sudah dibeli,"paparnya.
Dan hari Selasa (12/1/2021) kemarin, pemilik hajatan sudah dipanggil untuk menghadap ke Mapolsek Girisubo dan diminta untuk membatalkan hajatan tersebut. Namun karena sudah terlanjur menyebar undangan dan berbelanja berbagai kebutuhan maka hajatan tersebut tetap diselenggarakan.
Pemilik rumah beranggapan mereka hanya akan menyelenggarakan hajatan ala kadarnya seperti yang sudah-sudah. Di mana tamu yang datang hanya memberi selamat kemudian diberi snak dan nasi box untuk dibawa pulang.
Baca Juga: Masih Layani Akad Nikah di Rumah, KUA Gunungkidul Batasi 25 Hadirin
"Itu tidak ada hiburannya sama sekali. Hanya hajatan biasa,"terangnya.
Hanya saja, di saat semuanya sudah siap dan sudah terpasang, tiba-tiba Tim Gugas Kapanewonan Girisubo datang bersama anggota TNI dan Polri. Mereka tetap meminta hajatan diurungkan atau dibatalkan dengan alasan sudah ada instruksi bupati yang melarangnya.
Setelah itu, seluruh peralatan diminta untuk dikembalikan. Tenda, kursi dan sound system langsung dilipat serta diambil oleh pemiliknya. Dan hajatan pun akhirnya tidak jadi dilaksanakan.
"Memang benar sih, pemilik hajat sudah menyebar sekitar 800 undangan sejak sepekan sebelum PSBB berlaku. Dan tidak mungkin didatangi satu-satu dalam waktu sehari,"paparnya.
Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Badingah melarang warganya untuk menyelenggarakan hajatan selama PTKM berlangsung. Wanita ini khawatir hajatan akan menjadi media penularan Covid-19 karena berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Saya mohon kepada masyarakat pengertiannya. Tahan terlebih dahulu, tidak perlu hajatan dulu,"ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Dapat Rekomendasi dari DPP Gerindra, Sutrisna Wibawa dan Sumanto Siap Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Ruang Aksi Muda: Kolaborasi GSM dan Milenial Bergerak, Hadirkan Pembelajaran Inspiratif di Gunungkidul
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO