SuaraJogja.id - Kepergian Ustadz Maaher saat berada di rutan bareskrim polri menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya yang diajukan oleh penyidik KPK, Novel Baswedan. Ia mempertanyakan mengapa dalam kondisi sakit, Ustadz Maaher masih harus menjalani hukuman di dalam tahanan.
Berbelasungkawa atas kepergian Ustadz Maaher, Novel meminta aparat untuk tidak keterlaluan dengan menahan orang yang sakit. Terutama, Maaher disebut-sebut sebagai seorang ulama yang lekat dengan gelar Ustadz. Menurut Novel, itu bukanlah sebuah hal yang sepele.
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluanlah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho," tulis Novel dalam cuitannya.
Mengutip pernyataan tersebut, Ferdinand Hutahaean ikut menyampaikan pendapatnya. Menurut mantan politisi Partai Demokrat tersebut, pendapat Novel telah menyudutkan pihak kepolisian. Menurutnya, cuitan tersebut bahkan mengarah kepada propaganda agar membuat masyarakat marah.
Baca Juga: Pamer Foto Anies Tak Pakai Masker, Ferdinand: Memalukan, Tak Beri Teladan
Terlebih lagi, Novel membawa-bawa gelar Ustadz yang disandingkan dengan nama Maaher. Bagi Ferdinand, semua orang memiliki status yang sama di mata hukum. Ferdinand menyebutkan, jika ketika ditahan, Ustadz Maaher telah memiliki riwayat penyakit dan juga telah dirawat dengan baik oleh pihak kepolisian.
"Ini contoh komentar yang menyudutkan Polri soal kematian Maher. Lebih kpd propaganda agar publik marah, dia bawa gelar ustadz, padahal semua sama di depan hukum. Maher ditahan memiliki riwayat penyakit dan telah dirawat secara patut oleh Polri. Publik harus jauhi opini-opini provokatif seperti ini" cuit Ferdinansd.
Ferdinand juga mengatakan, bahwa masyarakat harus menjauhi opini-opini provokatif seperti yang dituangkan Novel dalam cuitannya. Sejak diunggah Selasa (9/2/2021), cuitan Ferdinand mengenai komentar Novel sudah disukai lebih dari 200 pengguna Twitter. Ada puluhan orang yang ikut membagikan ulang, tidak sedikit juga komentar yang ditinggalkan warganet.
"Lhah bukannya Hukum itu tidak mengenal status sosial, kok makin k"Apa gak sebaiknya sekalian dilaporin aja Bang? Karna buat kisruh aja, wong keluarga Ustad aja udah klarifikasi, eh orangnya gak ada klarifikasi atau minta maaf kacau aja tuh orang logikanya," tulis akun @listy****.
"Cuitan novel sangat berbahaya dan provokatif mesti ditindak harusnya dia malu dia dibesarkan di institusi kepolisian lagian sungguh tak elok di saat keluarga almarhum sedang berduka," komentar akun @Warto****.
Baca Juga: Ferdinand Ungkap Ada Undangan Demo Pemakzulan Jokowi 12 Februari dari BEM
"Apa gak sebaiknya sekalian dilaporin aja Bang? Karena buat kisruh aja, wong keluarga Ustad aja udah klarifikasi, eh orangnya gak ada klarifikasi atau minta maaf," tanggapan akun @aristo*******.
Berita Terkait
-
Novel Baswedan: Nurul Ghufron Harusnya Tak Lolos Seleksi Administrasi Calon Hakim Agung
-
Novel Baswedan Ungkap Percakapan Rahasia dengan Hasto Soal Pelemahan KPK
-
Akui Cerita Hasto PDIP Tuding Jokowi Dalang Pelemahan KPK, Begini Kata Novel Bawesdan
-
Provokasi Trump Soal Gaza: Hamas Desak Liga Arab dan OKI Bertindak!
-
Israel Tingkatkan Provokasi Terhadap Hizbullah, Serang Kota di Selatan Lebanon
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan