SuaraJogja.id - Memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Selasa (09/02/2021) sejumlah jurnalis Jogja menggelar aksi berbagi dengan warga di kawasan Malioboro.
Mereka membagikan ratusan nasi kotak bagi supir becak, kusir andong dan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Malioboro. Mereka merupakan satu dari sekian warga Yogyakarta yang terdampak perekonomiannya selama penerapan kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) di DIY.
Sebagai bentuk kebersamaan, jurnalis Jogja mengumpulkan donasi sebesar Rp 3 juta. Donasi tersebut kemudian dialokasikan untuk membeli nasi kotak.
"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian wartawan pada warga yang terdampak pandemi. Kondisi pandemi ini sangat sulit, karena pandemi belum usai, kami berusaha membantu sebisa kami,” papar koordinator wartawan, Santoso Suparman disela acara.
Baca Juga: Pesona BMW X1 sDrive18i Kini Hadir di Jogja, Segini Harganya
Sementara salah seorang wartawan senior, Sugiarto mengungkapkan, meski ditengah keterbatasan, para jurnalis mencoba ikut berbagi pada sesama. Meski tak banyak, kegiatan tersebut sangat dibutuhkan para warga terdampak COVID-19.
“Masyarakat di Malioboro sangat merasakan dampak langsung pandemi, apalagi saat ptkm kali ini. Sedikit bantuan ini diharapkan dapat membantu mereka yang membutuhkan," jelasnya.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengungkapkan, ide untuk berbagi pada sesama dalam peringatan HPN merupakan sangat baik di tengah situasi sepert ini.
"Kami sangat mengapresiasi, dan mudah-mudahan membawa manfaat,” paparnya.
Danang Wahyubroto, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DIY menambahkan, HPN 2021 ini menjadi momen yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat pers memiliki peran yang jauh lebih berat.
Baca Juga: Pelecehan di Malioboro Viral, Wawalkot Jogja Minta Petugas Bersikap Sopan
Hal ini seiring tema HPN 2021 yakni "Bangkit Dari Pandemi, Pers Sebagai Akselerator Perubahan dan Pemulihan Ekonomi". Pers sebagai salah satu pilar demokrasi setelah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif, pers di masa pandemi ini semakin berperan dalam melakukan fungsi kontrol terhadap pemerintah di tingkat pusat maupun daerah, termasuk dalam penanganan pandemi COVID-19. Apalagi saat ini tren kasus Covid-19 terus saja meningkat, tak hanya di level nasional namun juga di DIY.
"Tingginya kasus covid-19 di hampir semua daerah ini tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah. Peran serta pers menjadi sangat penting dalam membantu program pemerintah untuk mencegah penyebaran virus melalui pemberitaan yang edukatif di tengah masyarakat," paparnya.
Danang berharap, pers ikut menangkal informasi hoaks yang marak di sosial media mengenai COVID-19. Sebagai penyebar informasi yang kredibel, pers dalam meluruskan berbagai informasi yang tidak benar dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di masyarakat.
Misalnya dalam program vaksinasi COVID-19. Hoaks terkait vaksin yang marak di sosial media yang bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat bisa dilawan melalui informasi yang terpercaya dan dari sumber yang kredibel yang disampaikan pers.
Contoh lain dalam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang diterapkan selama hampir sebulan terakhir di Jawa maupun Bali. Pers diharapkan dapat membantu mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada masyarakat.
"Dengan demikian kebijakan yang dibuat dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 bisa berjalan optimal," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah