SuaraJogja.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sleman memperkirakan, puncak musim hujan tahun 2021 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta akan mulai pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2021 mendatang. Melihat kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.
Kondisi itu disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas kepada awak media, Rabu (10/2/2021). Ia mengatakan, prakiraan potensi cuaca ekstrem di Yogyakarta berdasarkan dari analisis yang sudah dilakukan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Sleman.
"Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan. Hal itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Kabupaten/Kota Wilayah Yogyakarta," kata Reni.
Lebih lanjut, kondisi tersebut disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di Australia bagian Utara, ditambah lagi dengan munculnya sirkulasi siklonik di barat Sumatera Utara dan timur Kalimantan.
Keadaan ini nantinya akan membentuk daerah perlambatan atau pertemuan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Perairan Selatan Jawa termasuk Perairan Selatan Yogyakarta, sehingga kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Yogyakarta.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Stasiun Klimatologi Sleman memprakirakan dalam periode 7 hari ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan juga angin kencang," ucapnya.
Reni mengatakan, potensi cuaca ekstrem itu dimungkinkan terjadi di seluruh kabupaten dan kota di DIY, mulai dari Sleman, Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
Reni menambahkan BMKG Stasiun Klimatologi Sleman menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berdampak pada lingkungan di sekitarnya. Termasuk kemungkinan terjadinya longsor, banjir, banjir lahar hujan, banjir bandang dan bencana hidrometeorologi lainnya di wilayah Yogyakarta.
Lebih lanjut terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi di wilayah DIY, Reni menuturkan masih berpotensi untuk terjadi. Maka dari itu perlu semua pihak untuk selalu waspada dan mempersiapkan segala sesuatunya guna mengantisipasi bencana yang mungkin datang sewaktu-waktu.
Baca Juga: BMKG Kembali Berikan Peringatan Dini, Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng
"Sedini mungkin BMKG sudah memberikan informasi kepada intansi terkait dengan pemangku kepenting termasuk BPBD agar lebih siap," imbuhnya.
Berita Terkait
-
BMKG Kembali Berikan Peringatan Dini, Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng
-
Waspada! Banten Diprediksi Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
-
Ekonomi Masyarakat Nelayan Banyuwangi Terpuruk Akibat Cuaca Ekstrem
-
Awal Tahun Ceria, BMW X1 sDrive18i Resmi Mengaspal di Yogyakarta
-
Cuaca Ekstrem Melanda, 42 Desa di Kabupaten Pati Terendam Banjir
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna