SuaraJogja.id - Talut sungai Opak di dekat Jembatan Betoro (Ngablak), Pedukuhan Pagergunung, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul kembali ambrol. Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 07.00 WIB sebuah rumpun bambu hilang terbawa derasnya arus Sungai Opak.
Taufik (36), warga Pagergunung, menuturkan, hujan deras yang melanda kawasan Bantul dan sekitarnya beberapa hari terakhir memang membuat debit air Sungai Opak di depan rumahnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perlahan-lahan talut Sungai Opak yang berada di dekat Jembatan Betoro terkikis.
"Tadi pukul 07.00 WIB, tiba-tiba dapuran pring [rumpun bambu] hanyut terbawa arus," paparnya, Rabu.
Saat peristiwa terjadi, sebenarnya jalan alternatif Piyungan menuju ke Kapanewon Pleret setengah padat. Kala itu para pekerja pabrik di kawasan industri Piyungan banyak yang melintas di jalan selebar 6 meter tersebut.
Baca Juga: Tanah Lonsor di Kebumen, Empat Rumah Rusak Parah dan Tiga Orang Hilang
Kini masyarakat dibantu relawan dari kalurahan setempat telah berusaha melakukan langkah antisipasi longsor susulan dengan menutup lokasi menggunakan terpal. Masyarakat berharap agar longsor tersebut segera ditangani sebab cukup mengkhawatirkan.
"Mohon segera ditangani agar tak merembet ke mana-mana," ujarnya.
Peristiwa ambrolnya talut Sungai Opak tersebut membuat warga kembali khawatir dengan kejadian 3 tahun yang lalu di mana talut penyangga jembatan betoro sepanjang 20 meter amblas.
Fungsi talut setinggi 10 meter tersebut memang sangat vital untuk menyangga jembatan dan juga jalan alternatif Piyungan-Pleret.
Peristiwa pada Januari 2018 tersebut mengakibatkan akses jalan Piyungan-Pleret sempat tersendat karena badan jalan yang bisa digunakan hanya separuh. Kendaraan-kendaraan berat pun dilarang melintas di di jalan tersebut.
Baca Juga: Tertimbun Longsor Tanah Galian, Pria di Rangkasbitung Nyaris Tewas
Pembangunan talut yang ambrol itu pun berlangsung cukup lama, hampir memakan waktu sekitar 2 tahun.
Bangunan talut baru yang kini sudah berdiri sebenarnya juga sudah menimbulkan kekhawatiran warga setempat.
"Di bagian atas sudah timbul retak-petak sehingga kalau tidak diantisipasi bisa langsung ambil lagi nanti,"ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Rabu siang, Komandan Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengaku belum mendapatkan laporan terkait dengan talut yang longsor tersebut.
Pihaknya akan segera menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pengecekan
"Kami akan segera turunkan TRC untuk mengecek. Nanti akan kita tentukan langkah selanjutnya setelah mengetahui kondisi sebenarnya," terangya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Diguyur Hujan Deras, Longsor Tutup Ruas Jalan Trans Nabire Hingga 30 Meter
-
Pasca Longsor, Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak Kembali Dilalui Kendaraan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025