SuaraJogja.id - Pelaku perjalan dari luar kota yang hendak menuju ke DIY diwajibkan membawa bukti atau surat keterangan hasil bebas Covid-19. Jika kedapatan tidak membawa, maka mereka bakal diminta melakukan pemeriksaan rapid antigen secara langsung di pintu masuk Yogyakarta.
Berdasarkan pantuan SuaraJogja.id di perbatasan DIY, di Jalan Magelang, yang merupakan batas antara Kapanewon Tempel dan Kabupaten Magelang, petugas sudah siap berjaga untuk memberhentikan kendaraan berpelat nomor dari luar kota. Pelaku perjalanan yang dihentikan akan dimintai surat keterangan bebas Covid-19.
"Dalam sesi pemeriksaan pagi ini yang ikut rapid antigen secara acak ada 50 orang. Hasilnya negatif semua," kata Anggota Urkes Polres Sleman, Arif Yoga Indrastana, saat ditemui di pos penyekatan Tempel-Magelang, Jumat (12/2/2021).
Yoga menyebutkan, pelaku perjalanan yang mengikuti rapid antigen di perbatasan tersebut disebabkan tidak bisa menunjukkan surat bebas Covid-19. Padahal surat itu merupakan syarat wajib bagi setiap pelaku perjalanan dari luar kota.
Baca Juga: Libur Imlek, Polisi Siapkan 2.000 Tes Rapid Antigen di Perbatasan Sidoarjo
Menurutnya, kebijakan ini sebagai langkah antisipasi guna menekan sebaran Covid-19 di wilayah DIY. Tidak hanya sopir saja yang akan menjadi sasaran rapid antigen, tapi juga penumpang yang ada di dalam kendaraan tersebut.
Kebijakan rapid antigen di perbatasan atau pintu masuk DIY ini sendiri merupakan inisiatif dari Ditlantas Polda DIY. Perlakuan serupa kepada pelaku perjalanan tidak hanya akan dilakukan di Tempel; pos Prambanan; Temon, Kulon Progo; dan Pos Hargodumilah di Gunungkidul.
Disampaikan Yoga bahwa untuk pemeriksaan di pos Tempel dan Prambanan, jumlah kit antigen sama, yakni sebanyak 50 buah. Namun memang untuk penggunaan alat uji Covid-19 tersebut tidak digunakan dalam semua shift.
"Setiap shift itu kita dapat 50 rapid antigen. Kalau untuk pelaksanaan rapid antigen berlangsung 3 hari, rencana sampai Minggu (14/2/2021) besok," ucapnya.
Ditambahkan Yoga, alur pemeriksaan setiap kendaraan luar kota tersebut akan dimulai dari menepikan kendaraan terlebih dulu. Selanjutnya akan ada petugas yang datang untuk menanyakan surat keterangan bebas Covid-19.
Baca Juga: Mayoritas RT di Sleman Masih Hijau, Hanya Satu RT Masuk Zona Kuning
Jika yang bersangkutan tidak memiliki atau tidak membawa maka petugas akan menyarankan untuk langsung diperiksa rapid antigen di tempat. Namun apabila yang bersangkutan justru menolak maka terpaksa petugas akan meminta untuk putar balik.
Berita Terkait
-
Positif Covid-19, Suhyeon dan Siyoon Billlie Tunda Sementara Aktivitas
-
Pelaku Perjalanan dalam Negeri Masuk Kepulauan Riau Wajib Sudah Vaksin Booster
-
Berlaku 17 Juli, Wajib Vaksin Booster Bagi Semua Pengguna Transportasi
-
Kemenhub Rilis Aturan Baru: Penumpang Belum Vaksin Booster Wajib Tes PCR
-
Muncul Covid-19 Subvarian Baru, IDI Minta Pemerintah Kembali Berlakukan Tes PCR dan Antigen untuk Pelaku Perjalanan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan