SuaraJogja.id - Tenaga kesehatan (nakes) menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19, termasuk di DIY. Namun sejak Oktober 2020 lalu atau empat bulan terakhir, nakes di DIY belum menerima insentif.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, hingga saat ini masih ada tunggakan sekitar Rp36,791 miliar yang belum dibagikan ke nakes di DIY.
"Dinkes DIY tidak punya data tota nakes [yang belum menerima insentif], tapi totalnya Rp36,791 miliar itu karena langsung diusulkan oleh fasyankes [fasilitas layanan kesehatan] kepada Kemenkes dan kami hanya terima cc-nya secara global," ungkap Kadinkes DIY Pembajun Setyaningastutie saat dikonformasi, Selasa (16/2/2021).
Pembajun menyampaikan, tunggakan tersebut masih dalam proses pembayaran.
Baca Juga: Insentif Nakes di Bali Belum Cair, Koster Sentil Pusat
Insentif diberikan kepada nakes di puskesmas dan Rumah Sakit (RS) di DIY yang menangani pasien Covid-19.
Sementara, Sekda DIY Baskara Aji mengungkapkan akan melakukan pengecekan jumlah nakes yang belum mendapatkan insentif.
Kalau mereka sudah pernah memenuhi persyaratan secara administrasi pada 2020 lalu, maka dipastikan mereka mendapatkan insentif.
"Kalau ada yang tercecer kita akan cari tahu penyebabnya apa karena sebetulnya ada informasi Kemenkes ada beberapa daerah yang sisa [insentif] di daerah dan dimanfaatkan untuk 2021. Kalau duitnya belum ada dari Jakarta, ya memang kita belum bisa berbuat banyak kecuali mendorong Jakarta segera mengirimkan uang," paparnya.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengakui memang insentif nakes di kota belum diterima sejak Oktober 2020 lalu.
Baca Juga: Ingatkan Pusat, Gubernur Bali Minta Insentif Nakes Segera Dicairkan
Tunggakan yang harus dibayarkan sekitar Rp5,7 miliar.
"Iya sekitar Rp5,7 miliar insentif belum dibayarkan, diharapkan bisa segera cair," jelasnya.
Kadinkes Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan, kekurangan insentif yang belum terbayarkan di pada September-Desember 2020 rencananya dianggarkan pada 2021.
Di Sleman tunggakan insentif yang belum terbayarkan sekitar Rp2,3 miliar.
"Untuk insentif September sampai Desember [harusnya] dibayarkan Desember," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
AION Kejar TKDN 40 Persen Demi Insentif Mobil Listrik
-
Jangan Tanggung, Aismoli Minta Insentif Motor Listrik Diberikan Langsung 5 Tahun
-
Aismoli Tunggu Kelanjutan Insentif Motor Listrik dari Pemerintahan Prabowo
-
Dorong Daya Beli Masyarakat, Menteri Airlangga Usulkan Insentif Kendaraan Listrik Berlanjut Tahun Depan
-
Airlangga Hartarto Usul Insentif Pajak Kendaraan Listrik Diperpanjang
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
UGM Berkabung, Mantan Rektor sekaligus Ketua Dewan Pers Periode 2003-2010 Ichlasul Amal Wafat
-
Danang Maharsa Bongkar Borok Perizinan Miras di Sleman hingga Strategi Tingkatkan PAD di Sektor Wisata
-
Apes, Gara-gara Anjing, 2 Motor dan 2 Mobil Tabrakan Beruntun di Bantul
-
Abdul Mu'ti Jadi Mendikdasmen, Muhammadiyah Pertimbangkan Plt Sekum?
-
Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka, Internetan Bebas Khawatir, Bebas Pilih, Pasti Nyaman