SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta memastikan, progres vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan telah mencapai 99,81 persen pada suntikan pertama. Sementara itu, pada tahap pertama suntikan kedua persentase masih lebih rendah, yakni 62,16 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, target vaksinasi tahap pertama untuk nakes tersebut selesai pada akhir Februari mendatang. Berdasarkan data yang ada, masih sekitar 972 nakes yang harus tertunda mendapat vaksinasi.
“Harapannya akhir bulan ini [Februari] sudah selesai untuk tenaga kesehatan. Walaupun memang nanti kami masih harus menyisir lagi karena masih ada nakes yang tertunda vaksinasinya,” kata Emma, kepada awak media, Rabu (17/2/2021).
Emma tidak menutup kemungkinan bahwa memang jumlah nakes di Kota Jogja masih akan terus bertambah. Pasalnya hingga kini proses pendaftaran untuk masih dibuka.
Ditambah lagi, data daftar nakes yang telah masuk ke Dinkes Kota Jogja baru berasal dari 90 fasilitas kesehatan (faskes). Padahal di Kota Jogja terdapat total sekitar 200-an lebih faskes.
"Kemarin dari puskesmas juga sudah diperintahkan untuk harus mengetahui faskes yang ada di wilayahnya. Semisal ada apotek, klinik, kalau masih ada segera saja nakes yang di situ didaftarkan untuk vaksinasi dan itu sudah dilaksanakan," ucapnya.
Dinkes Kota Jogja juga tetap akan melaksanakan program pemberian vaksinasi Covid-19 ini sesuai dengan distribusi vaksin yang diterima. Untuk tahap pertama ini jumlah yang ada sudah sesuai dengan nakes tanpa perhitungan yang ditunda dan tambahan lansia.
"Jadi, harapannya kalau ada distribusi dari DIY, maupun pusat, tambahan vaksinasi itu bisa dilaksanakan," terangnya.
Saat ini, kata Emma, pihaknya sudah mulai menyiapkan vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Sasaran yang vaksinasi Covid-19 pada tahap kedua itu nanti di antaranya bagi pelayanan publik, yakni ASN, TNI, Polri, guru, dosen, tokoh agama, tokoh masyarakat, DPRD dan pedagang, serta wartawan juga yang masuk dalam prioritas.
Baca Juga: Jelang Swiss Open dan All England, PBSI Minta Hendra Cs Segera Divaksin
Terkait data, Emma mengaku sudah mendapatkan data sebanyak kurang lebih 35.000an. Namun data itu masih akan terus berjalan.
Nantinya, pelaksanan vaksinasi tahap kedua itu akan tetap menyesuaikan dengan distribusi vaksin yang berasal dari pusat. Tugas Dinkes Jogja untuk mendata semua masyarakat prioritas yang masuk dalam vaksinasi Covid-19 tersebut.
"Sekarang kita sudah mendapatkan data lebih kurang 35 ribu untuk pelayanan publik itu. Tapi, data ini masih berjalan terus ya, sekarang kita diharapkan melaporkan data-data prioritas tahap kedua vaksinasi ini ke Pusdatin," paparnya.
Seiring dengan sasaran vaksinasi di tahap kedua yang makin meningkat maka diperlukan tambahan juga faskes dan vaksinator. Dengan kondisi itu, Emma menyebut akan mengusahakan penambahan vaksinator dan faskes layanan vaksinasi Covid-19 tersebut.
Sejauh ini, baru terdapat 18 Puskesmas, 11 rumah sakit umum serta 2 klinik yang mendapat izin untuk menyuntikan vaksin. Saat ini diakui Emma, pelatihan bagi vaksinator di rumah sakit dan faskes lain sudah mulai berjalan.
"Memang kita harus disiapkan, menambah jumlah faskes, sekaligus vaksinatornya, karena tidak mungkin cukup ya, kalau hanya mengandalkan 31 itu. Sekarang sudah berjalan pelatihan untuk vaksinator bagi rumah sakit dan faskes lain. Kita kan punya enam RS KIA, itu akan diikutkan. Ya karena selama ini baru rumah sakit umum. Jadi kemungkinan akan ada tambahan lagi, sekitar 300-an vaksinator," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jelang Swiss Open dan All England, PBSI Minta Hendra Cs Segera Divaksin
-
Peneliti Inggris Temukan Varian Baru yang Mirip Corona dari Afrika Selatan
-
Berkat Vaksinasi, Penularan Covid-19 di Kalangan Nakes Diklaim Menurun
-
Vaksin Nusantara Terawan Tak Picu Efek Berbahaya, Sudah Diuji ke 30 Orang
-
Pakar: Vaksin Oxford/AstraZeneca Aman untuk Lansia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman