SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengaku masih fokus pada penyelesaian vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang ditujukan kepada tenaga kesehatan (nakes). Dari total sekitar 16 ribu target, vaksinasi putaran pertama di dosis pertama sudah mencapai 89 persen.
"Sampai saat ini baru menyelesaikan tahap pertama nakes. Kalau sasaran bergerak sekitar 16 ribu, untuk putaran pertama itu sudah 89 persen dosis pertama. Dosis kedua tahap pertama sampai kemarin baru 72 persen. Kita harapkan Jumat, Sabtu, Mnggu ini bisa mendekati 95 persen untuk dosis kedua tahap pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo, kepada awak media, Jumat (19/2/2021).
Joko mengatakan bahwa sesuai rencana targetnya untuk vaksinasi dosis kedua akan selesai pada tanggal 22 Februari 2021 mendatang.
Pasalnya, pada minggu terakhir di bulan Februari, pihaknya sudah harus fokus pada sasaran vaksinasi tahap kedua.
Baca Juga: Pedagang di Pasar Senen Ini Tolak Vaksin Covid-19, Tapi Takut Didenda
"Ya karena yang tahap kedua itu lebih banyak, yang pegawai pelayanan publik itu," cetusnya.
Lebih lanjut, disampaikan Joko, sejauh ini Dinkes Sleman memang sudah melakukan pendataan terkait sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Namun data yang sempat kemarin didapat itu belum maksimal.
"Karena kemarin dikejar tayang untuk segera jadi kita kirim seadanya dulu. Saat itu jumlahnya kurang lebih 28 ribu sekian. Itu ya memang dianggap masih sedikit karena memang terburu-buru," terangnya.
Joko menyatakan mulai besok Senin pihaknya akan mulai kembali melaksanakan pendataan ulang untuk sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Nantinya, kata Joko sasaran itu akan mencakup lebih luas dari jumlah yang sebelumnya.
Baca Juga: Siap-Siap, Lansia di Kota Jogja Bakal Dapat Vaksin Covid-19
"Besok senin akan kita lakukan pendataan ulang. Dengan sasaran yang lebih luas lagi karena target kita mendekati angka 75 ribu," imbuhnya.
Terkait dengan presentase sasaran vaksinasi atau nakes tahap pertama yang gagal mendapat suntikan vaksin Covid-19, Joko menuturkan mencapai 2,5 persen.
Sementara untuk yanh masih tertunda sekitar 7 persen dari jumlah sasaran 16 ribu sekian.
Nantinya nakes yang masih tertunda sekitar 7 persen itu akan diperpanjang atau dilakukan vaksinasi setelah tanggal 21 Februari 2021.
Untuk stok pihaknya meyakini masih akan cukup untuk menampung sisa nakes yang tertunda tersebut.
"Kalau yang gagal itu misalnya ibu hamil, penyintas Covid-19 yang belum ada 3 bulan itu tetap tidak bisa, terus komorbid yang berat misalnya kanker, penyakit darah, hingga gagal ginjal. Kalau yang tertunda itu hanya hipertensi atau penyinyas Covid-19 yang sudah lebih dari 3 bulan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025