"Kalau masa-masa sepi ikan misal cuaca tidak mendukunv dan gelombang tinggi ya paling 20 kilogram ikan saja, kalau masa bagus itu bisa sampai 50 kilogram," ujar Yuda.
Yuda tidak menampik bahwa kegiatan ini memang diawali oleh salah seorang pembeli yang justru berbuat dermawan dengan memberikan pembeliannya untuk para nakes. Namun lama kelamaan kegiatan itu mengalir begitu saja dengan.
"Jadi kita juga tergerak untuk melakukan hal serupa. Makin lama makin ngalir gitu aja. Tidak direncanakan sebelumnya," tambahnya.
Menurut Yuda, memang sudah sepantasnya para nakes yang telah berjuang tenaga dan pikiran menangani pasien Covid-19 diberikan sebuah penghargaan atau paling tidak apresiasi positif.
Saat disinggung, mengenai pilihan membuat pempek, kata Yuda, sebab ia sebagai orang Palembang lebih bisa membuat makanan khas daerahnya tersebut. Sempat ada ide untuk membuat gudeg namun ia yang tidak terlalu paham tentang makanan khas Jogja itu.
"Saya berpikir, kita harus mengerjakan apa yang kita suka. Nah saya suka makan. Kebetulan orang Palembang ya bikin pempeklah. Istri saya dulu bikin gudeg, saya sebagai yang ikut quality control atau yang merasakan kurang pasti merasakan gudeg yang pas itu gimana. Jadi kalau pempek saya tahu. Jadi ya sudahlah bikin pempek dan anak-anak juga suka," ungkapnya.
Hingga kini diakui Yuda, pesanan itu terus berjalan. Mulai dari para dermawan yang masih selalu memberikan sedikit rezekinya untuk para nakes hingga ia dan istrinya sendiri yang ikut memberi pempek.
"Toh mereka juga layak diperhatikan karena sebagai salah satu ujung tombak [dalam penanganan Covid-19]. Saya bisanya membantu ya gini. Kalau kue mungkin bos bakery yang lain sudah ngasih ya, jadi kita bisa produk pempek ya ini yang kita kasih," pungkasnya.
Baca Juga: Berikut Tautan Daftar Vaksin Covid-19 bagi Petugas Layanan Publik di Sleman
Berita Terkait
-
Berikut Tautan Daftar Vaksin Covid-19 bagi Petugas Layanan Publik di Sleman
-
Videografis: Pikir Kembali Jika Ingin Berkunjung ke Tempat Ini saat Pandemi
-
43 Nakes di Bantul Terpaksa Tunda Ikut Vaksinasi Tahap Kedua, Ini Alasannya
-
Setelah Vaksinasi Covid-19, Bisnis Perhotelan di Sumsel Diharapkan Membaik
-
Duh! Insentif Nakes Kota Malang Belum Dibayar 6 Bulan Ini, Total Rp 5 M
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Ingin Pergi ke Banjarmasin? Ini Tempat Wisata Terbaik untuk Itinerary Weekend
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
-
Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
-
Miris! Mahasiswa Asal Papua Tinggalkan Bayi di Teras Rumah Warga Sleman, Ini Alasannya