Kegiatan baik yang sudah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19 atau tepatnya April 2020 silam, mulai terasa ramai ketika memasuki bulan puasa tahun lalu. Pihaknya sendiri tidak menentukan jumlah pempek yang akan dikirim secara pasti kepada nakes di rumah sakit.
"Menyesuaikan jumlah nakes saja misal di puskesmas yang nakes tidak terlalu banyak ya sekitar 15-20 paket saja. Nanti kalau di rumah sakit besar bisa mencapai 30 paket," imbuhnya.
Menurutnya, nakes yang masih bertugas di masa-masa pandemi Covid-19 ini adalah garda terdepan dalam menyehatkan masyarakat Indonesia. Nakes merupakan pekerjaan yang berjasa di masa sulit sekarang ini.
"Beliau-beliau [nakes] yang berjuang untuk Indonesia sehat. Demi untuk memerangai pandemi, mereka yang berada paling depan dan paling berjasa. Jadi ya langkah baik ini akan terus kami lakukan," tegasnya.
Baca Juga: Berikut Tautan Daftar Vaksin Covid-19 bagi Petugas Layanan Publik di Sleman
Sang suami, Yuda Asta Birawa (57), menyampaikan bahwa mereka berdua bisa menghabiskan rata-rata 50 kilogram ikan perhari untuk membuat pempek. Namun hal itu tergantung dengan ketersediaan ikan yang ada.
"Kalau masa-masa sepi ikan misal cuaca tidak mendukunv dan gelombang tinggi ya paling 20 kilogram ikan saja, kalau masa bagus itu bisa sampai 50 kilogram," ujar Yuda.
Yuda tidak menampik bahwa kegiatan ini memang diawali oleh salah seorang pembeli yang justru berbuat dermawan dengan memberikan pembeliannya untuk para nakes. Namun lama kelamaan kegiatan itu mengalir begitu saja dengan.
"Jadi kita juga tergerak untuk melakukan hal serupa. Makin lama makin ngalir gitu aja. Tidak direncanakan sebelumnya," tambahnya.
Menurut Yuda, memang sudah sepantasnya para nakes yang telah berjuang tenaga dan pikiran menangani pasien Covid-19 diberikan sebuah penghargaan atau paling tidak apresiasi positif.
Baca Juga: PPKM Masih Dilanggar, Satgas Covid-19 Sleman Tegur Kafe hingga Warmindo
Saat disinggung, mengenai pilihan membuat pempek, kata Yuda, sebab ia sebagai orang Palembang lebih bisa membuat makanan khas daerahnya tersebut. Sempat ada ide untuk membuat gudeg namun ia yang tidak terlalu paham tentang makanan khas Jogja itu.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Heran Willie Salim Pilih Masak Rendang, Helmy Yahya Usulkan 2 Menu Ini: Lebih Cepat Matang
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu