Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 22 Februari 2021 | 15:51 WIB
Pasangan suami istri, Yuda Asta Birawa (kiri) dan Budi Prihatini (kanan), sedang menyiapkan pempek untuk para nakes di rumahnya, yang berada di Jalan Kadirejo, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (22/2/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Kegiatan baik yang sudah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19 atau tepatnya April 2020 silam, mulai terasa ramai ketika memasuki bulan puasa tahun lalu. Pihaknya sendiri tidak menentukan jumlah pempek yang akan dikirim secara pasti kepada nakes di rumah sakit.

"Menyesuaikan jumlah nakes saja misal di puskesmas yang nakes tidak terlalu banyak ya sekitar 15-20 paket saja. Nanti kalau di rumah sakit besar bisa mencapai 30 paket," imbuhnya.

Menurutnya, nakes yang masih bertugas di masa-masa pandemi Covid-19 ini adalah garda terdepan dalam menyehatkan masyarakat Indonesia. Nakes merupakan pekerjaan yang berjasa di masa sulit sekarang ini.

"Beliau-beliau [nakes] yang berjuang untuk Indonesia sehat. Demi untuk memerangai pandemi, mereka yang berada paling depan dan paling berjasa. Jadi ya langkah baik ini akan terus kami lakukan," tegasnya.

Baca Juga: Berikut Tautan Daftar Vaksin Covid-19 bagi Petugas Layanan Publik di Sleman

Sang suami, Yuda Asta Birawa (57), menyampaikan bahwa mereka berdua bisa menghabiskan rata-rata 50 kilogram ikan perhari untuk membuat pempek. Namun hal itu tergantung dengan ketersediaan ikan yang ada.

"Kalau masa-masa sepi ikan misal cuaca tidak mendukunv dan gelombang tinggi ya paling 20 kilogram ikan saja, kalau masa bagus itu bisa sampai 50 kilogram," ujar Yuda.

Yuda tidak menampik bahwa kegiatan ini memang diawali oleh salah seorang pembeli yang justru berbuat dermawan dengan memberikan pembeliannya untuk para nakes. Namun lama kelamaan kegiatan itu mengalir begitu saja dengan.

"Jadi kita juga tergerak untuk melakukan hal serupa. Makin lama makin ngalir gitu aja. Tidak direncanakan sebelumnya," tambahnya.

Menurut Yuda, memang sudah sepantasnya para nakes yang telah berjuang tenaga dan pikiran menangani pasien Covid-19 diberikan sebuah penghargaan atau paling tidak apresiasi positif.

Baca Juga: PPKM Masih Dilanggar, Satgas Covid-19 Sleman Tegur Kafe hingga Warmindo

Saat disinggung, mengenai pilihan membuat pempek, kata Yuda, sebab ia sebagai orang Palembang lebih bisa membuat makanan khas daerahnya tersebut. Sempat ada ide untuk membuat gudeg namun ia yang tidak terlalu paham tentang makanan khas Jogja itu.

Load More