SuaraJogja.id - Puluhan burung kuntul di kawasan Hutan Mangrove Baru Padukuhan Baros Kalurahan Trihargo Kapanewonan Kretek Bantul ditemukan mati misterius.
Wawan, Pegiat Hutan Mangrove dari Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) mengaku mulai menemukan bangkai burung kuntul tiga hari yang lalu. Awalnya ia menduga hanya karena faktor usia namun saat dilihat lebih jauh ternyata banyak kuntul yang mati di bawah pohon mangrove.
Wawan mengatakan, sebelum burung-burung tersebut tersebut ditemukan mati, banyak yang terlihat sempoyongan. Dan kini burung-burung kecil ataupun anakan burung juga turut mati karena induknya telah mati terlebih dahulu.
"Saya sudah melaporkanya ke pihak BKSDA namun belum ada peninjauan,"ujar Wawan, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang di Gunungkidul, Tower 48 Meter Patah Timpa Sekolah
Wawan mengaku tidak mengtahui secara pasti penyebab kematian puluhan burung kuntul ini. Bahkan masyarakat di wilayah tersebut juga kebingungan dengan fenomena alam tersebut. Karena selama ada hutan mangrove, peristiwa tersebut baru pertama kali terjadi.
Wawan mengungkapkan, sejak ada hutan Mangrove memang banyak burung kuntul yang bertengger karena selain bersarang, burung-burung ini juga mencari makan ikan di Muara Sungai Opak. Selain burung Kuntul, beberapa burung lainnya juga banyak bersarang di Hutan Mangrove Baros.
"Kejadian ini cukup mengagetkan warga karena baru pertama kali terjadi,"tambahnya.
Ia mengaku juga bingung dengan kejadian tersebut. Karena jika dikaitkan dengan kondisi Muara Sungai Opak, ia mengakui jika kondisi Muara Sungai Opak memang banyak dijumpai sampah-sampah yang menumpuk di tengah aliran ataupun pinggiran muara sungai tersebut.
Namun jika memang ada kaitannya dengan sampah-sampah di Muara Sungai Opak, ia mengaku heran. Karena menumpuknya sampah di muara bukan hal yang pertama terjadi. Sampah-sampah selalu menumpuk di muara terutama ketika musim penghujan seperti sekarang ini.
Baca Juga: Penyekatan Tak Berpengaruh, Wisatawan ke Gunungkidul Saat Imlek Melonjak
"Jadi kalau memang karena sampah, kok dulu-dulu setiap sampah banyak di muara burung-burung itu biasa saja,"tambahnya.
Ka Resort BKSDA Bantul, Sujiyono membenarkan adanya puluhan burung Kuntul yang mati tersebut. Pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan observasi mencari penyebab matinya puluhan burung kuntul tersebut, namun sampai saat ini belum laporan.
"Kita sudah terjunkan tim untuk menanganinya,"tutur Sujiyono.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal
-
Rahasia Pertemuan Prabowo-Mega Terungkap? Pengamat Ungkap Sinyal Penting di Balik Pintu Tertutup
-
Guru Besar UGM Dipecat karena Kekerasan Seksual: Polisi Belum Terima Laporan