SuaraJogja.id - Merawat tanaman menjadi salah satu hobi yang digemari masyarakat semenjak pandemi Covid-19 melanda. Tidak sekadar mengoleksi, tapi beberapa orang pun mulai berkreasi dengan tanaman-tanaman hias tersebut.
Bonsai, atau pohon yang dikerdilkan, menjadi salah satu pilihan yang disukai masyarakat. Jika biasanya masyarakat membuat bonsai dari pohon beringin, pinus, cemara udang, hingga asam jawa, kini muncul tren baru.
Adalah Agung Dewanto, salah satu warga Sleman yang mulai membonsai dengan pohon kelapa atau biasa disebut bonkla (bonsai kelapa). Saat ini sudah ada sekitar 50-an lebih bonkla yang ada di rumahnya.
Agung, yang merupakan warga Wedomartani, Ngemplak, Sleman itu, mengatakan, hobi membuat bonkla diawali dari adiknya, yang ternyata juga sudah lebih dulu mengoleksi banyak pohon bonsai.
Dari banyaknya koleksi yang dimiliki adiknya itu, terdapat satu bonsai yang terbuat dari pohon kelapa menarik perhatiannya.
"Adik punya banyak bonsai, lalu enggak tahu kenapa, waktu liat bonsai kelapa, saya langsung tertarik," kata Agung kepada awak media, Jumat (26/2/2021).
Agung mengakui bahwa membuat bonkla memang bisa dibilang gampang-gampang susah. Pernah dulu, ia mencoba untuk menjadikan tanaman kelapa yang baru saja bertunas dari alam untuk bonsai.
Namun, percobaan itu ternyata belum membuahkan hasil. Pasalnya, tanaman kelapa yang diambilnya dari sekitar pekarangan rumah tersebut mati setelah tiga bulan.
"Kalau mau mengambil dari alam langsung, syaratnya yaitu harus diambil dengan tanahnya walaupun itu pun juga belum tentu bisa bertahan [hidup]," ucapnya.
Baca Juga: Tak Cuma Jadi Hiasan, Tanaman Ini Bisa Bikin Ruangan Bebas Polusi Udara
Dijelaskan Agung, sebenarnya semua jenis kelapa pada dasarnya tetap dapat dibuat bonsai. Namun, terdapat beberapa jenis kelapa yang akan terlihat lebih indah saat dibuat bonsai.
"Kelapa gading berwarna oranye dan kuning, kelapa puyuh dan kelapa minion dengan bentuk batok panjang, itu bagus kalau dibuat [bonsai]," tutur pria yang menjabat sebagai Korlap Unit Lak Wedomartani itu.
Menurutnya, bonkla memang memiliki keunikan tersendiri, yang dapat dilihat dari daunnya yang hijau dan akarnya yang masuk di dalam pot, sementara tempurung kelapa masih berada di atas permukaan.
Ternyata tidak hanya Agung saja yang menekuni dan berkreasi dengan tanaman kelapa. Mayoritas Relawan Wedomartani (Rewo) pun diketahui juga memiliki hobi yang sama dengan membuat bonsai kelapa.
Salah satu relawan yang juga menekuni bonkla adalah Heru Widayat. Ia mengaku memilih kegiatan bonsai kelapa ini untuk mengisi waktu luang di masa pandemi Covid-19.
Alhasil, hingga saat ini Heru sudah memiliki puluhan tanaman bonkla di rumahnya.
Berita Terkait
-
Tak Cuma Jadi Hiasan, Tanaman Ini Bisa Bikin Ruangan Bebas Polusi Udara
-
Bukan Bawa Martabak, Pria Ini Apel ke Rumah Pacar Bawa Seperangkat Tanaman
-
Bisnis Tanaman Hias di Padang Mulai Sepi Peminat
-
Jangan Asal! Begini Cara Merawat Tanaman Hias Keladi yang Benar
-
Terdampak Banjir, Pedagang Tanaman Hias di Tangerang Rugi Puluhan Juta
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Pulang ke Malioboro, Seniman Jogja Menyuarakan Empati untuk Sumatera
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Antisipasi Darurat saat Nataru, Alat Pacu Jantung Otomatis Disiapkan Sejumlah Titik di Malioboro
-
Satu Armada Tembus Rata-rata 3 Kali Perjalanan Sehari, Libur Natal Wisata Jip Merapi Bawa Berkah
-
Dishub Sleman: Arus Lalu Lintas Libur Natal Masih Ramai Lancar, Rekayasa Belum Diterapkan