SuaraJogja.id - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk lebih aktif lagi dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Gagasan tersebut, lantas menimbulkan polemik. Ada beberapa lapisan masyarakat yang justru menilai jika keberadaan UU ITE membuat masyarakat enggan menyampaikan kritik terutama di media sosial.
Pembahasan mengenai kritik terhadap pemerintah pun sempat menjadi perbincangan hangat selama berhari-hari. Sementara itu, Mahfud MD menyampaikan dalam cuitannya bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan revisi terhadap UU ITE. Gagasan tersebut lantas disambut dengan baik oleh beberapa elemen.
Menyinggung mengenai kritik yang diminta Jokowi, pendakwah Haikal Hassan mengunggah cuitan yang menunjukkan jika dirinya menawarkan buku berjudul 'Kritik untuk Istana.' Pada sampul buku tersebut, nampak foto beberapa orang tokoh yang selama ini bersuara lantang dalam menanggapi berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah.
Beberapa tokoh tersebut, di antaranya adalah Fadli Zon, Fahri Hamzah, Haikal Hassan, Rocky Gerung, dan Said Didu. Selain itu, sampul buku ini juga memuat potret Jokowi sebagai kepala negara sekaligus orang yang meminta untuk dikritik. Dalam cuitannya, Hassan menyampaikan jika bukut tersebut bisa dipesan.
"Presiden minta kritik. Sebagai warga yang baik, kami sambut. Yang minat email ke haikalhassanmanagement@gmail.com untuk kami. Kita juga akan gelar webinarnya, kopi daratnya dll demi untuk Kabulkan keinginan pak Jokowi untuk kami kritik @fadlizon @Fahrihamzah @msaid_didu @rockygerung," tulis Haikal dalam cuitannya.
Kehadiran buku tersebut disebut sebagai sambutan baik atas permintaan Jokowi agar masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik. Bukan hanya berbentuk naskah, Haikal menyebutkan jika kedepannya pihaknya juga akan membuat webinar serta pertemuannya. Semua bertujuan untuk mengabulkan permintaan Jokowi menerima kritik.
Sejak diunggah Jumat (26/2/2021), cuitan Haikal Hassan mengenai buku berisi kritik terhadap Jokowi tersebut sudah disukai lebih dari 200 pengguna Twitter. Selain itu, ada puluhan lainnya yang ikut membagikan ulang. Beberapa komentar yang ditinggalkan warganet berharap kritik dari masyarakat bisa didengar.
"Mengkritik, tapi ada UU ITE ujaran kebencian. Kita semua bisa kena!," tulis akun @Iso****.
"Babeh, sampaikan keluh kesah kami, anak-anak sekolah dilarang tatap muka, lewat ol anak-anak gak bisa nangkep pelajaran, kuota mahal, dan yang parah lagi, perijinan miras diperbolehkan, mau jadi apa anak-anak kita nanti beh," komentar akun @BocahU****.
Baca Juga: Haikal Hassan Respons Menohok Video Kerumunan Jokowi: Ini karena Rindu
"Semoga kritik yg kita sampaikan objektif," tanggapan akun @Bustan*********.
Sementara akun @chi*** mengatakan, "Waduh jebakan bukan itu beh."
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel