Nangis Selama Perawatan Covid-19, Uya Kuya: Rasanya Kaya Disayat-Sayat

SuaraJogja.id - Presenter kondang Uya Kuya baru-baru ini menceritakan pengalamannya saat dirawat akibat terpapar Covid-19. Ia mengaku menangis hampir tiap hari selama menjalani perawatan.

Uya Kuya diketahui tak hanya sendiri terpapar Covid-19. Istri dan satu anak lelakinya juga sempat positif Covid-19.

Di hadapan Deddy Corbuzier, mantan personel Tofu tersebut mengaku hampir tiap hari menangis. Hal itu lantaran suntikan obat yang diberikan membuatnya kesakitan.

"iya tiap hari guwa nangis selama dirawat. Pertama yang membuat nangis yakni antivirus yang masuk ke badan itu kan disuntik masuk lewat darah. Itu rasanya seperti disayat-sayat dari malam sampai pagi," ungkapnya di channle YouTube Deddy Corbuzier, Minggu (28/2/2021).

Baca Juga: Keras! Penyebar Info Uya Kuya Meninggal Dunia Bisa Dipenjara

Selain itu, faktor kedua yang membuatnya kerap menangis selama menjalani perawatan yakni teringat akan nasib anaknya Cinta yang menjadi satu-satunya di keluarga yang tidak terpapar Covid-19.

Ia mengaku kerap terngiang bagaimana nasib Cinta kalau ditinggal tanpa dirinya dan sang istri.

"Nangis kedua karena cinta mau ultah ke 17 tahun beberapa hari lagi. Gue udah siapin kejutan dan lain sebagainya. Kepikiran dia ngerayain sendiri gimana Cintanya," ungkapnya.

Lebih jauh, Uya Kuya menyebut sehat itu mahal dan benar-benar harus dijaga. Apalagi Covid-19 ini merupakan penyakit yang serius.

Di depan Deddy, Uya Kuya mengaku menghabiskan ratusan juta selama menjalani perawatan hingga masa pemulihan.

Baca Juga: Heboh Kabar Meninggal Dunia, Pengunjung IG Uya Kuya Naik 1.000 Persen

"Covid kemarin biaya rumah sakit saya dan istri mencapai Rp302 juta. Belum lagi pasca covid check up juga mahal. Orang yang kaya Nino aja jutaan obatnya, gw bawa nino foto paru periksa darah sama obat hampir 10 juta," bebernya.

Oleh karenanya, ia mengaku semenjak sembuh dari Covid-19 pola pikirnya sangat jauh berubah. Ia saat ini berusaha jadi jauh lebih bijaksana dalam menyikapi hal-hal di sekelilingnya, termasuk untuk mengupayakan menjadi sehat. Sebab itu merupakan yang paling penting dari segalanya.

"Iya jadi berubah sekarang mikirnya. Waktu saya sakit dua program saya distop karena kelamaan berhenti. Saya ngga mikir lagi yang penting sehat aja," katanya.