SuaraJogja.id - Berpulangnya anggota Dewan Pengawas KPK Artidjo Alkostar menyisakan rasa kehilangan yang mendalam, bagi koleganya. Demikian pula dirasakan oleh mahasiswa almarhum, sekaligus eks Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) 2018-2020, Zuhad Aji Firmantoro.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) itu, mengaku selalu terkenang dengan interaksinya yang begitu tanpa sekat, kala bersama dengan mendiang. Seingat Aji, kala itu ia dan teman-temannya baru saja menyelesaikan kelas mata kuliah hukum Hak Asasi Manusia bersama Artidjo sebagai dosennya.
"Jadi aku itu saat itu adalah orang yang tidak menyukai aktivitas demonstrasi, walau aku merupakan kader HMI MPO di komisariat FH UII. Lalu usai kelas, bang Ar masih membenahi bahan ajar, aku mendekatinya sendirian dan mengajukan pertanyaan," kata dia, sebelum seremoni penghormatan terakhir bagi mendiang Artidjo Alkostar, Senin (1/3/2021).
Terang-terangan Aji bertanya perihal apa pentingnya demonstrasi bagi mahasiswa. Jawaban Artidjo yang belakangan menjadi inspirasi Aji dalam berorganisasi, hingga kini.
"Wah, di situ agak dibentak aku. Bang Ar bilang 'Anda itu aktivis kok enggak mau demo?'. Nah, menurut bang Ar, demonstrasi itu bagi mahasiswa, selain mengekspresikan pendapat dan pikirannya, mereka itu sedang mengedukasi khalayak ramai," tutur Aji.
Edukasi yang dimaksud adalah, bahwa hak mengemukakan pendapat di muka umum, hak berpikir, hak berekspresi itu sudah dijamin oleh negara.
Setelah mendengar jawaban Artidjo, dosen FH Universitas Al Azhar Indonesia di Jakarta ini menjadi orang yang berani untuk ikut berdemonstrasi.
Hal lain yang dikenang Aji adalah, bang Ar di matanya adalah sosok yang suka memberikan teladan. Almarhum bukan orang yang suka menyuruh, imbuh Aji.
"Ibaratnya kalau dia nyuruh salat, beliau itu salat dulu atau ngajaknya bersama-sama (berjemaah). Jadi gak hanya nyuruh salat. Utama lagi dalam konteks, mengajari kita dalam mempelajari HAM. Dia sudah lebih dulu memperjuangkan HAM, bahkan sejak orba," ungkapnya.
Baca Juga: Keputusan Pimpinan KPK dan Dewas, Artidjo Alkostar Dimakamkan di Situbondo
Di akhir obrolan, Aji mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Rektor UII Prof.Fathul Wahid mengungkapkan, keluarga besar UII berduka mendalam, karena pak Ar adalah teladan dalam banyak hal integritasnya, kesederhanaannya dan banyak hal lain.
"Sehingga kami sangat merasa kehilangan. Tapi karena ini sudah yang terbaik dari Allah, maka kami harus mengikhlaskan dan mendoakan beliau mudah-mudahan beliau mendapat yang terbaik, husnul khatimah," ungkapnya.
Fathul menambahkan, dengan izin Allah, pihak keluarga besar UII, kolega, murid dan orang yang mencintainya, menjadi saksi bahwa beliau adalah orang yang baik.
"Kami mohon doa semua bangsa Indonesia, agar pak Ar mendapatkan rahmat dan maghfirah Allah SWT," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Artidjo Alkostar meninggal dunia pada Minggu (28/2/2021). Sedianya almarhum disemayamkan di auditorium Abdul Kahar Mudzakkir dan dimakamkan di kompleks makam UII, Kaliurang, Senin (1/3/2021).
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Takziah ke Pemakaman Artidjo Alkostar di UII Yogyakarta
-
Suasana Duka Selimuti Tempat Persemayaman Artidjo Alkostar
-
Fakta-fakta Artidjo Alkostar, Dewas KPK yang Dijuluki Algojo Para Koruptor
-
Sosok Artidjo Alkostar di Mata Keluarga, Tulang Punggung Keluarga
-
Eks Hakim Agung Artidjo Alkostar Wafat, Begini Suasana Rumahnya di Sleman
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan