SuaraJogja.id - Sikap Presiden Jokowi yang meneken Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang menjadi landasan soal investasi miras mendapat tentangan dari berbagai pihak. Salah satunya dari ustaz Gus Miftah.
Seperti diketahui Perpres yang merupakan turunan dari UU Cipta Kerja tersebut mengatur bab pembukaan keran investasi miras. Di mana investasi tersebut diperbolehkan di wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, Bali serta Sulawesi Utara.
Tetapi, disamping aturan tersebut berpotensi bisa dilakukan di daerah lainnya, produk miras sendiri bagi sebagian besar masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang dapat memicu kerusakan.
Hal itu seperti direspon oleh Gus Miftah. Dai kondang yang identik dengan dakwah di tempat hiburan malam dan areal prostitusi tersebut menolak keras adanya upaya legalitas miras di tanah air.
Sebagai sindirian, ia pun mengunggah sebuah video singkat bagaimana pemimpin Kerajaan Madangkara yakni Prabu Brahma Kumbara menolak miras.
Dalam adegan film yang diunggah itu, Prabu Brahma Kumbara tengah berdiskusi dengan para bawahannya mengenai efek buruk peredaran miras yang masif di kerajaannya pada zaman tersebut. Selain merusak mental, peredaran miras yang meluas memicu meningkatnya tindak kejahatan.
"Prabu Brahma Kumbara menolak miras di Kerajaan Madangkara, Sendiko dawuh Prabu," tulis Gus Miftah di keterangan video yang diunggahnya tersebut.
Dalam unggahan sebelumnya, Gus Miftah juga dengan sangat tegas menolak adanya investasi pabrik miras di Indonesia.
Ia menyebut dampak yang akan ditimbulkan akan sangat merusak. Mengingat ia selama ini kerap berinteraksi dengan para korban miras.
Baca Juga: Ceramahnya Diedit dengan Foto Nissa dan Ayus Sabyan, Ini Pesan Gus Miftah
"Saya termasuk orang yang paham betul dengan dampak negatif miras. Karena kebetulan saya termasuk orang yang sering pengajian dengan korban-korban dari miras," ucapnya.
"Maka saya tidak setuju dengan rencana pemerintah membuka pabrik miras di Indonesia, walaupun memberikan keuntungan bagi negara. Saya pikir masih banyak usaha lain yang bisa dilakukan di luar miras," terangnya.
Sambil berseloroh, Gus Miftah pun menyebut hanya ada satu minuman keras yang halal dan layak dikonsumsi, yakni es batu.
"Minuman keras yang halal dan layak dikonsumsi hanya satu? Apa gus? ES BATU," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Miras Khas Papua dan Sejarahnya
-
Tolak Perpres Investasi Miras, Kiai Said Sodorkan Al Quran ke Jokowi
-
Bela Jokowi Soal Investasi Miras, Ferdinand: Coba Teriakin Anies Dulu!
-
Investasi Miras, PBNU dan Muhammadiyah: Uang Tak Sebanding Dengan Mudarat
-
Fakta Jokowi Legalkan Investasi Miras yang Tuai Banyak Polemik
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara