SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata berusaha melindungi semua insan pariwisata dari pandemi covid19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Mereka kini tengah melakukan pendataan bagi pelaku pariwisata yang ingin mengikuti program vaksinasi covid19 dari pemerintah.
Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan Dinas Pariwisata memang berencana untuk mengikutsertakan para pelaku industri pariwisata di kabupaten Gunungkidul dalam program vaksinasi covid-19. Saat ini ini pihaknya tengah berusaha melakukan pendataan siapa saja yang akan mengikuti vaksinasi tersebut.
Hanya saja pendataan peserta vaksinasi untuk insan pariwisata di Gunung Kidul memang mengalami kendala. Alasannya mungkin karena para insan pariwisata ini masih rasa khawatir dengan vaksinasi cofid19 tersebut. Para Insan pariwisata di Gunung Kidul masih banyak yang ketakutan akan efek samping vaksinasi tersebut.
"Pendaftarnya masih cukup minim. Berbeda dengan program stimulus untuk pelaku wisata yang terdampak,"ungkap Asti, Jumat (5/3/2021) di Bejiharjo Kapanewonan Karangmojo.
Rendahnya minat insan pariwisata untuk mengikuti vaksinasi tersebut terlihat dari jumlah pendaftar peserta vaksinasi covid-19. Jika pada pendataan penerima bantuan stimulus terdampak covid 19 pihaknya mencatat ada sekitar 7000 orang penerima namun pada pendataan kali ini baru sekitar 500 orang saja yang bersedia ikut vaksinasi covid 19.
Padahal di satu sisi pihaknya selalu menghimbau kepada seluruh Insan pariwisata di Gunung Kidul untuk mengikuti vaksinasi covid-19 yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Gunungkidul tersebut. Ia berharap agar mereka tidak khawatir dan takut mengikuti vaksin ini.
"Sudah tidak perlu khawatir. Vaksinasi itu tidak hanya baik untuk diri sendiri tetapi juga orang lain,"tambahnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja mengatakan, sampai saat ini proses vaksinasi untuk pelaku industri pariwisata di wilayahnya tengah berlangsung. Biaya mencatat setidaknya ada 4000 orang pelaku pariwisata yang telah mengikuti vaksinasi.
"Dari pendataan semula memang angkanya nanti akan sekitar 31.000. Tetapi itu masih bisa berkembang,"paparnya.
Baca Juga: Diduga Ada Masalah Keluarga, Lansia di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
Singgih menambahkan, vaksinasi sektor pelaku restoran dan dan perhotelan masih terus berlangsung. Data yang sudah masuk di Dinas Pariwisata perlu diperbaharui karena ada beberapa nomor telepon yang tidak bisa dihubungi. Proses pendataan memang terus berlangsung.
Menurut Singgih, vaksinasi covid-19 untuk pelaku industri pariwisata tersebut sangat penting. Karena akan memberi rasa nyaman dan aman kepada wisatawan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ataupun pelaku industri pariwisata itu sendiri.
"Jika sudah divaksin maka nanti akan ada rasa nyaman dan aman semuanya. Wisatawan yang datang juga nyaman dan merasa aman, demikian juga sebaliknya kita yang dikunjungi,"tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY yang Ditunjuk Prabowo untuk Reformasi Polri